Page 394 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 394
Dan kalau di lihat secara jauh, efek corona ke pengangguran paling terasa terjadi di wilayah
perkotaan daripada pedesaan.
"Paling besar terjadi di perkotaan, tingkat pengangguran terbuka sebesar 8,98 persen dan desa
4,71 persen," ungkap Suhariyanto, dikutip Jumat (6/11).
Sementara berdasarkan provinsi, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran
tertinggi per Agustus lalu. Jumlahnya naik dari 6,54 persen menjadi 10,95 persen.
Bahkan, ibu kota juga menjadi provinsi dengan tingkat kenaikan pengangguran tertinggi di
Indonesia, yakni mencapai 4,41 persen. Selain DKI Jakarta, ada beberapa provinsi lain yang juga
naik tingkat penganggurannya selama masa pandemi corona.
Mereka adalah, Banten, Jawa Barat, dan Kepulauan Riau. Pengangguran di daerah itu sama-
sama tembus dua angka.
Sementara Kepulauan Riau naik 2,84 persen dari 7,5 persen menjadi 10,34 persen. Provinsi yang
juga tercatat tinggi tingkat penganggurannya adalah Maluku.
Namun, tidak sampai dua angka, yakni 7,57 persen. Tingkat pengangguran Maluku naik 0,88
persen dari 6,69 persen menjadi 7,57 persen selama pandemi.
Para provinsi itu masuk jajaran wilayah dengan tingkat pengangguran tertinggi dan kenaikan
tertinggi. Namun, ada juga Bali yang tingkat penganggurannya naik cukup tinggi, meski
jumlahnya masih lebih rendah dari DKI Jakarta dan lainnya.
Tingkat pengangguran Bali melonjak 4,06 persen dari 1,57 persen atau kedua tertinggi setelah
DKI Jakarta. Tapi tingkat penganggurannya baru mencapai 5,63 persen.
Secara lebih jauh, berikut rincian lengkap tingkat pengangguran seluruh provinsi di Indonesia
sampai Agustus kemarin: Aceh 6,59 persen Sumatera Utara 6,91 persen Sumatera Barat 6,88
persen Riau 6,32 persen Jambi 5,13 persen Sumatera Selatan 5,51 persen Bengkulu 4,07 persen
Lampung 4,67 persen Kepulauan Bangka Belitung 5,25 persen Kepulauan Riau 10,34 persen DKI
Jakarta 10,95 persen Jawa Barat 10,46 persen Jawa Tengah 6,48 persen Yogyakarta 4,57 persen
Jawa Timur 5,84 persen Banten 10,64 persen Bali 5,63 persen Nusa Tenggara Barat 4,22 persen
Nusa Tenggara Timur 4,28 persen Kalimantan Tengah 4,58 persen Kalimantan Selatan 4,74
persen Kalimantan Timur 6,87 persen Kalimantan Utara 4,97 persen Sulawesi Utara 7,37 persen
Sulawesi Tengah 3,77 persen Sulawesi Selatan 6,31 persen Sulawesi Tenggara 4,58 persen
Gorontalo 4,28 persen Sulawesi Barat 3,32 persen Maluku 7,57 persen Maluku Barat 5,15 persen
Papua Barat 6,8 persen Papua 4,28 persen (uli/agt) window.
393