Page 396 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 396

Pasalnya,  Emil,  sapaan akrabnya,  jumlah  PHK  sudah  cukup  tinggi di  Jawa  Barat.  Data  yang
              dimilikinya, hampir 500 perusahaan yang sudah merumahkan karyawannya. Jumlah itu sudah
              seperempat dari 2.000 perusahaan yang terdampak ekonomi akibat pandemi virus corona atau
              covid-19 di Jawa Barat.



              EMIL SOAL UMP JABAR TAK NAIK: JANGAN BANDINGKAN PROVINSI LAIN

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak menaikkan Upah Minimum Provinsi ( UMP ) 2021 demi
              mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ). Saat ini, UMP 2021 ditetapkan sama
              dengan 2020 sebesar Rp1,81 juta per bulan.

              Pasalnya,  Emil,  sapaan akrabnya,  jumlah  PHK  sudah  cukup  tinggi di  Jawa  Barat.  Data  yang
              dimilikinya, hampir 500 perusahaan yang sudah merumahkan karyawannya. Jumlah itu sudah
              seperempat dari 2.000 perusahaan yang terdampak ekonomi akibat pandemi virus corona atau
              covid-19 di Jawa Barat.

              "Jadi kalau upah dinaikkan, kami khawatir perusahaan akan mem-PHK lagi dan yang dirugikan
              kan buruh juga," kata Emil, dikutip Jumat (6/11).

              Saat  ini,  Emil  mencatat  industri  manufaktur  dan  jasa  merupakan  sektor  yang  paling  parah
              terkena dampak pandemi. Kedua sektor ini juga yang paling banyak menyumbang PHK pekerja.

              Masalahnya, dua industri ini cukup banyak bermukim di Jawa Barat. Kondisi ini berbeda dengan
              provinsi lain.

              "Jangan dibandingkan dengan provinsi lain yang industrinya sedikit dibanding Jabar," ujarnya.

              Mantan  wali  kota  Bandung  ini  pun  meminta  dukungan  dari  semua  pihak,  meski  tidak  bisa
              memuaskan semuanya. Selain itu, ia ingin kompensasi upah yang sama ini tetap bisa mendukung
              pemulihan ekonomi.

              Lebih lanjut, keputusan Emil ini sejalan dengan himbauan dari pemerintah pusat melalui Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan
              Nomor  M/11/HK.04/X/2020  Tentang  Penetapan  Upah  Minimum  Tahun  2021  Pada  Masa
              Pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

              Sementara  ketentuan  UMP  2021  Jawa  Barat  tertuang  di  Keputusan  Gubernur  Jabar  Nomor
              561/Kep.722-Yanbangsos/2020 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Barat Tahun 2021. "Itulah
              kenapa UMP Jabar tidak dinaikkan, mengikuti surat edaran dari kementerian dan tenaga kerja,"
              imbuhnya.

              Kendati  begitu,  keputusan  ini  tidak  diterima  oleh  para  buruh.  Ketua  Umum  Pimpinan  Pusat
              Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP TSK
              SPSI) Roy Jinto menilai seharusnya upah minimum tetap mengacu pada survei Kebutuhan Hidup
              Layak (KHL).

              "Berdasarkan aturan untuk menentukan upah minimum itu harus berdasarkan KHL, ditambah
              inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Jelas diatur dalam UU 13/2003, oleh karena itu SE yang


                                                           395
   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400   401