Page 476 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 476

MEMOTONG RANTAI KEMISKINAN DAMPAK DARI PANDEMI COVID-19

              - Pandemi corona (Covid-19) telah membuat angka pengangguran melonjak tajam. Kementerian
              Ketenagakerjaan mencatat ada sekitar 3,5 juta pekerja yang terkena PHK. Jika masalah ini tidak
              segera diatasi, dikhawatirkan angka kemiskinan di Indonesia akan semakin bertambah banyak.

              Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Agustus 2020 jumlah pengangguran naik
              2,67  juta  orang  menjadi  9,77  juta  orang.  Perinciannya,  terdapat  29,12  juta  orang  (14,28%
              penduduk  usia  kerja)  yang  terdampak  Covid-19.  Jumlah  tersebut  terdiri  atas  pengangguran
              karena Covid-19 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 760.000 orang.
              Adapun yang tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 1,77 juta orang dan penduduk bekerja
              yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 mencapai 24,03 juta orang.

              Kepala  BPS  Suhariyanto  mengatakan,  tingkat  pengangguran  terbuka  (TPT)  Agustus  2020
              sebesar  7,07%  atau  meningkat  1,84%  poin  bila  dibandingkan  dengan  Agustus  2019.  "Ini
              meningkat  1,84%  poin  dibandingkan  dengan  Agustus  2019,"  kata  Suhariyanto  dalam  video
              virtual kemarin.


              Dalam setahun terakhir, persentase pekerja setengah penganggur dan persentase pekerja paruh
              waktu naik masing-masing sebesar 3,77% poin dan 3,42% poin.

              Sementara itu angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 138,22 juta orang, naik 2,36 juta
              orang bila dibandingkan dengan Agustus 2019. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja,
              tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga naik sebesar 0,24% poin. "Penduduk yang bekerja
              sebanyak 128,45 juta orang, turun 0,31 juta orang dari Agustus 2019," paparnya.


              Dari data BPS tersebut, untuk menekan angka kemiskinan bertambah besar seiring terjadinya
              PHK secara massal, pemerintah terus berupaya menggelontorkan berbagai program. Mulai dari
              bantuan langsung tunai (BLT), Kartu Prakerja hingga bantuan sembako.

              Namun ada satu hal lagi yang bisa jadi teroboson bagi pemerintah untuk memerangi kemiskinan
              dan ketimpangan. Menurut pengamat ekonomi dari Indef Nailul Huda, salah satu solusi yang
              bisa dilakukan pemerintah adalah menerbitkan aturan pajak kekayaan.




























                                                           475
   471   472   473   474   475   476   477   478   479   480   481