Page 5 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 FEBRUARI 2021
P. 5

ketentuan.  Ia  menegaskan  bahasa  di  dalam  norma  hukum  itu  berarti  nilai  pesangon  yang
              diberikan kepada buruh yang kena PHK dengan alasan apa pun tidak boleh kurang dari nilai UU
              Cipta Kerja.

              Said Iqbal memastikan RPP mengenai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja
              dan  Waktu  Istirahat,  serta  PHK  merugikan  buruh.  Oleh  karena  itu,  Ia  meminta  kepada
              pemerintah  khususnya  Menteri  yang  terkait  dengan  UU  Cipta  Kerja  khususnya  klaster
              ketenagakerjaan untuk menghentikan pembahasan RPP tersebut.

              "KSPI meminta meminta Menaker tidak membuat kebijakan yang blunder dan merugikan buruh.
              Buruh  Indonesia  tetap  akan  melanjutkan  aksi  lapangan  dan  aksi  virtual,  guna  meminta
              Mahkamah  Konstitusi  mencabut  atau  membatalkan  UU  Cipta  Kerja  khususnya  klaster
              ketenagakerjaan," pinta Said Iqbal.

              Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Indonesia atau Apindo, menanggapi soal Rancangan
              Peraturan Pemerintah (RPP) turunan dari UU Cipta Kerja tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
              (PKWT), Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, serta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

              Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani mengatakan, apa yang ada di dalam RPP tersebut
              sudah  melalui  pembahasan  yang  cukup  panjang.  Ia  mengatakan  peraturan  terkait
              ketenagakerjaan memang harus diperbaiki.
              Hariyadi  memastikan  dalam  pembahasannya  semua  pihak  terkait  dilibatkan  baik  pengusaha
              maupun buruh. Namun, apabila tidak ada kesepakatan maka diserahkan ke pemerintah.

              Hariyadi menuturkan pembahasan juga masih dinamis. Meski begitu, ia mengakui ada pihak-
              pihak yang belum tentu langsung setuju dengan RPP tersebut, khususnya dari para pekerja atau
              buruh.












































                                                            4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10