Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 FEBRUARI 2021
P. 56

Menurut  Menaker  Ida,  hal  ini  disebabkan  karena  anggaran  dana  untuk  BLT  BPJS
              Ketenagakerjaan tidak masuk dalam APBN 2021.
              Meski  begitu,  Ida  Fauziyah  menuturkan  jika  kelanjutan  BLT  BPJS  Ketenagakerjaan  akan
              tergantung pada kondisi ekonomi berikutnya. "Sementara, memang di APBN 2021 BSU tidak
              dialokasikan. Nanti dlihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya, " ujarnya di Medan, Sabtu 30
              Januari 2021 seperti dikutip dari Antara.

              Sebagaimana  diberitakan  PortalSulut.com  dalam  artikel"  RESMI!  Subsidi  Gaji  2021  Tak
              Dilanjutkan,  Ini  Gantinya",  untuk  membantu  pekerja  di  luar  pemberian  BSU  seperti  yang
              dilakukan di tahun 2020, ujar dia, pemerintah sudah dan terus melakukan berbagai program.

              Kemnaker sebagai salah satu Kementerian yang memiliki peran sentral dalam mempersiapkan
              SDM unggul misalnya selalu berusaha untuk menjalin siinergi dan kolaborasi dengan dunia usaha
              dan dunia industri (DUDI).

              Sinergi dan koloborasi dengan DUDI misalnya terutama dalam proses pengambilan kebijakan di
              bidang pelatihan vokasi. "Salah satu bentuk sinergi dan kolaborasi yang dilakukan adalah seperti
              penandatanganan MoU kerja sama antara Ditjen Binalattas dan BBPLK Medan dengan para mitra
              seperti PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), " katanya.

              Kerja sama, katanya, dalam hal pelatihan dan peningkatan kompetensi serta pemagangan dan
              penempatan kerja bagi calon pekerja dan pekerja.

              "Kerja sama ini merupakan langkah yang sangat baik. Perusahaan dan asosiasi juga diuntungkan
              dengan adanya bantuan untuk meningkatkan kompetensi pekerjanya sehingga sesuai dengan
              kualifikasi yang dibutuhkan, " katanya.

              Keuntungan lain, kata dia, adalah perusahaan juga akan mendapatkan peningkatan produktivitas
              sebagai hasil dari peningkatan kompetensi.

              "Bagi  pemerintah  hal  itu  merupakan  salah  satu  langkah  untuk  dapat  membantu  mengatasi
              permasalahan pengangguran melalui terserapnya tenaga kerja kompeten," katanya.

              Mennaker menegaskan, dalam jangka waktu yang panjang, bentuk kolaborasi seperti itu akan
              menghasilkan ' multiplier effect' yang akan berdampak positif.

              Baik bagi tenaga kerja, perusahaan dan termasuk pemerintah khususnya dalam menekan angka
              pengangguran yang meningkat akibat pandemi Covid-19.

              Sebelumnya saat pemaparan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN), Rabu 27
              Januari 2021, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak menyebut anggaran subsidi gaji atau
              subsidi upah dalam program bansos yang akan diteruskan di tahun 2021.

              Hanya 8 Bansos yang disinggung yakni PKH bagi 10 juta KPM, kartu sembako, Pra Kerja, BLT
              Dana Desa, bansos tunai bagi 10 juta KPM, subsidi kuota PJJ, serta diskon listrik.
              Serta bantuan untuk UMKM dialokasikan Rp156,06 triliun dengan fokus pada subsidi bunga KUR
              dan  non-KUR,  IJP  korporasi  dan  UMKM,  penempatan  dana,  serta  penjaminan  loss  limit  dan
              korporasi.***(Harry Tri Atmojo/PortalSulut.com).









                                                           55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61