Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 Februari 2021
P. 136

KAPOLRI DIMINTA TINDAK TEGAS PERUSAHAAN PENGIRIM PEKERJA MIGRAN
              ILEGAL KE LUAR NEGERI
              JAKARTA, - Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
              turut menjadikan isu pemberangkatan pekerja migran Indonesia ( PMI ) ilegal sebagai salah satu
              fokus pekerjaan yang harus ditangani.

              Saleh  meminta  Kapolri  melakukan  tindakan  tegas  ke  perusahaan-perusahaan  yang
              memberangkatkan PMI secara ilegal ke luar negeri.

              "Pasalnya,  ada  banyak  laporan  yang  disampaikan  masyarakat  bahwa  pengiriman  PMI  ilegal
              semakin hari semakin meningkat. Padahal, saat ini masih diberlakukan moratorium pengiriman
              PMI ke beberapa negara, khususnya di Timur Tengah," kata Saleh dalam keterangannya, Rabu
              (3/2/2021).

              Hingga saat ini, Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 260 Tahun 2015 memang masih
              berlaku.

              Regulasi itu mengatur tentang penghentian dan pelarangan penempatan pekerja migran pada
              pengguna perorangan di negara-negara kawasan Timur Tengah.

              Saleh  menegaskan,  pembiaran  praktik  pemberangkatan  PMI  secara  ilegal  ini  bisa  sangat
              berbahaya. Ia khawatir ada tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

              Karena itu, ia menekankan, praktik tersebut harus ditindak tegas.

              Menurut  dia,  kewajiban  negara  untuk  memberikan  pelindungan  terhadap  PMI  sudah  jelas
              tertuang dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017.

              "Sederhana  saja,  kalau  ada  orang  yang  pergi  bekerja  di  luar  negeri  tanpa  prosedur,  tanpa
              dokumen,  dan  tidak  jelas  siapa  yang  bertanggung  jawab,  patut  diduga  itu  adalah  tindakan
              pelanggaran. Di dalam UU Pelindungan PMI, sanksinya berat dan tegas," tuturnya.
              Bertalian  dengan  itu,  Saleh  mendorong  Kementerian  Ketenagakerjaan  membuka  sistem
              penempatan  satu  kanal  (SPSK)  untuk  negara  Uni  Emirat  Arab  dan  beberapa  negara  Timur
              Tengah lainnya.

              Dengan  demikian,  Kemenaker  dapat  menyeleksi  secara  ketat  perusahaan-perusahaan  untuk
              diberikan izin pengelolaan dan pemberangkatan PMI.

              Menurut Saleh, hal ini dapat meminimalisasi pengiriman PMI oleh perusahaan-perusahaan ilegal.

              "Sekalian dibuka saja secara formal, lalu lakukan seleksi secara terbuka. Berikan pelatihan kerja
              kepada  calon  PMI-nya  dengan  baik.  Berangkatkan  secara  formal.  Dengan  begitu,  hak-hak
              mereka dapat dipenuhi dengan benar," ujar Saleh.
              Saleh berpendapat, pembukaan keberangkatan PMI ke luar negeri akan turut membantu kondisi
              perekonomian PMI yang bersangkutan.

              Sebab, saat ini situasi perekonomian nasional juga tengah sulit. Namun, dia menegaskan agar
              keberangkatan harus aman dan sesuai regulasi.

              "Kita di Indonesia juga sekarang kesulitan. Banyak tenaga kerja kita yang di-PHK. Lapangan
              pekerjaan sulit. Pengangguran makin menumpuk. Kalau ada yang mau bekerja di luar negeri, ya
              itu bisa jadi salah satu solusi alternatif jangka pendek. Namun sekali lagi, harus aman dan sesuai
              aturan," kata dia.


                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141