Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 Februari 2021
P. 30
Judul BUKTI INSENTIF YANG NIREFEKTIF
Nama Media Bisnis Indonesia
Newstrend Insentif Perpajakan
Halaman/URL Pg11
Jurnalis Tegar Arief
Tanggal 2021-02-04 04:01:00
Ukuran 385x295mmk
Warna Warna
AD Value Rp 336.875.000
News Value Rp 1.010.625.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Yustinus Prastowo (Staf Khusus Menteri Keuangan) Idealnya pemberian insentif ada
trade off dengan nilai tambah ekonomi. Itu logika tax holiday
positive - Yustinus Prastowo (Staf Khusus Menteri Keuangan) Ini rancangan kebijakan dan ini
adalah bagian dari mitigasi risiko dan fairness
negative - Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan RI) Kami sepakat kalau berbagai fasilitas itu
tidak menghasilkan apa-apa dan mungkin perusahaan telah dapat tapi tidak direalisasi, kita
dapat lakukan pembatalan terhadap fasilitas tersebut
positive - Bahlil Lahadalia (Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal) Sekarang sedang kami
rumuskan. Ini dalam rangka mengontrol. Jadi, tidak cukup hanya diberi izin dan fasilitas tax
holiday
negative - Ajib Hamdani (Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat Hipmi)
Dampaknya untuk pemerintah tidak akan merugikan. Justru dari semula free atau mendapat
allowance, maka dengan dibatalkan atau dicabut maka akan ada tambahan pajak yang harus
dibayar
Ringkasan
Efektivitas tax allowance dan tax holiday terbukti sangat rendah. Hal itu tecermin dalam rencana
pemerintah yang akan mencabut atau membatalkan fasilitas tersebut kepada investasi yang
tidak memiliki dampak besar terhadap perekonomian nasional. Pencabutan juga bisa dilakukan
apabila perusahaan penerima insentif tidak merealisasikan komitmen penanaman modalnya di
Tanah Air. Sebenarnya, indikasi nirefektifnya insentif yang dikucurkan oleh pemerintah telah
dipaparkan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu.
29