Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 Februari 2021
P. 25

Sebagai  salah  satu  sektor  yang  kerap  dirundung  masalah  banjir  impor,  Redma  mengatakan
              kemudahan impor justru bisa menghambat investasi karena saat ini tidak ada insentif khusus
              untuk penyerapan bahan baku yang diproduksi di dalam negeri. Adapun, insentif pajak sejak
              awal akan ditinjau secara berkala oleh pemerintah.

              Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran untuk insentif dunia usaha kali ini mencapai
              Rp42 triliun, bahkan bisa menyentuh Rp62 triliun jika sektor kesehatan turut dihitung.

              MASIH RAGU

              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan sangsi
              realisasi  insentif  pajak  dunia  usaha  yang  kembali  dikucurkan  pemerintah  bisa  lebih  tinggi
              dibandingkan dengan tahun lalu. Dia memperkirakan pelaku usaha yang memanfaatkan insentif
              pajak tetap akan terbatas.

              "Kalau melihat anggaran tahun lalu, hanya sebagian usaha yang untung saja yang mengajukan.
              Kebanyakan dengan keuangan negatif otomatis tidak mengajukan keringanan," katanya.

              Dia pun menilai pembebasan PPh 21 tidak terlalu efektif karena banyak usaha yang memang
              mengurangi gaji pekerja. Sementara untuk diskon PPh Pasal 25, tidak dirasakan karena banyak
              perusahaan yang justru merugi.

              "Saya rasa jadi fokus adalah bagaimana penanganan pandemi. Bagi kami selama pandemi pilihan
              hanya dua, lanjut beroperasi dengan keuangan yang ketat atau berhenti sementara," lanjutnya.
              Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal berpendapat daya
              dorong stimulus dalam bentuk fiskal bagi dunia usaha relatif kecil jika dibandingkan dengan
              tekanan yang dirasakan.

              Selain  menghadapi  konsumsi  yang  lemah,  dunia  usaha  juga  harus  berkutat  dengan  upaya
              efisiensi produksi demi menjaga kesehatan arus kas. Karena itu, stimulus yang bisa memperkecil
              biaya komponen produksi disebutnya bisa memberi ruang bagi dunia usaha untuk pulih.

              "Stimulus sebenarnya bukan hanya potongan pajak karena pelaku usaha itu tekanan banyak.
              Dari  sisi  penjualan,  mereka  harus  menekan  biaya  produksi.  Dukungan  ini  yang  diperlukan,"
              katanya.

              Sejumlah  komponen  yang  berkontribusi  besar  dalam  operasional  mencakup  biaya  listrik  dan
              upah tenaga kerja. Selain menjamin keringanan pajak, Faisal menilai subsidi listrik dan upah
              tenaga kerja perlu dipastikan keberlanjutannya.

              "Namun  untuk  subsidi  memang  harus  targeted.  Tidak  bisa  dipukul  rata  untuk  semua  sektor
              dengan  upah  di  bawah  Rp5  juta  seperti  sebelumnya.  Perlu  dipilih  sektor  yang  memang
              mengalami tekanan," lanjutnya.

              Dia pun menyebutkan tidak semua sektor layak mendapatkan stimulus pada masa pemulihan.
              "Meski vaksinasi sudah dimulai, tetapi perekonomian masih penuh ketidakpastian.














                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30