Page 213 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 213

"Laporan harus otentik dan dapat dibuktikan. Lalu segera dibangun dialog yang produktif, efektif
              dan  kekeluargaan  antara  pihak  pekerja  dan  perusahaan.  Kemudian,  sudah  ada  mekanisme
              sanksi bagi perusahaan yang ingkar atau lalai tidak membayarkan THR ke pekerja," tegasnya.

              Sebagai informasi, pemerintah telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021
              tentang  Pelaksanaan  Pemberian  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)  Keagamaan  Tahun  2021  bagi
              Pekerja/Buruh di Perusahaan pada Senin (12/4).

              Dalam SE tersebut, para perusahaan diminta untuk membayar THR penuh paling lama 7 hari
              sebelum hari raya keagamaan. Posko THR di 34 provinsi juga sudah siap melayani laporan dan
              mediasi tenaga kerja dan pelaku usaha.

              Meskipun  demikian,  pemerintah  memberikan  kelonggaran  bagi  perusahaan  yang  masih
              terdampak pandemi Covid-19 dan tak mampu membayar THR sesuai waktu yang ditentukan,
              yakni dengan membayar THR maksimal H-1 lebaran.

              Dengan  catatan,  pengusaha  harus  melakukan  dialog  dengan  pekerja  untuk  mencapai
              kesepakatan  berdasarkan  laporan  keuangan  yang  transparan  dan  dilaporkan  secara  tertulis
              kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat sebelum H-7 Lebaran.

              Pemerintah juga sudah meminta para gubernur, bupati, dan wali kota agar memberi sanksi yang
              berlaku  kepada  para pengusaha  yang  melakukan  pelanggaran  pelaksanaan  THR  Keagamaan
              2021.


















































                                                           212
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218