Page 212 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 212
THR LUNAS DI HARI PERTAMA PUASA, KEMNAKER: LANGKAH INI PERLU DITIRU
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) masih menyoroti banyak perusahaan yang kesulitan
membayar Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran 2021.
Hasil pengamatan sementara mengungkapkan bahwa sektor pariwisata, perhotelan, restoran,
dan properti menjadi kelompok usaha yang masih belum dapat memenuhi kewajiban tersebut.
Sektor produk konsumen juga masih mendapat tekanan yang tidak sedikit, pertumbuhan negatif
masih terjadi di kategori makanan sebesar -3%, produk perawatan kecantikan -6,9% dan produk
rumah tangga juga masih tumbuh -1,5% sepanjang tahun 2020 hingga kuartal 1 2021 masih
mengalami tekanan pertumbuhan yang negatif.
Salah satu emiten barang konsumsi menegaskan komitmennya untuk mematuhi arahan
pemerintah kepada pelaku usaha untuk membayar penuh Tunjangan Hari Raya (THR) 2021
kepada karyawan.
Hal ini disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk Reski Damayanti yang
menegaskan, bahwa perusahaan telah memenuhi hak karyawan mendapatkan THR secara
penuh tanpa dicicil.
"Kewajiban THR tahun 2021 telah kami bayarkan penuh untuk seluruh karyawan pada hari
pertama bulan suci Ramadan. Meskipun, seperti juga pelaku industri lainnya, perusahaan masih
menghadapi dampak berat dari pandemi dan terus berusaha keras menjaga momentum
pertumbuhan serta kinerja, namun kami tetap berpegang teguh pada filosfi dan komitmen
membayarkan THR satu bulan sebelum hari raya, seperti yang selalu kami lakukan selama ini,"
ujar Reski Damayanti, melalui jawaban tertulis, Rabu (28/4).
THR sendiri, menurut Reski, sejatinya bukan semata hadiah hari raya dari pelaku usaha, namun
merupakan bagian penting yang diharapkan menjadi stimulus produktif pengungkit aktivitas
perekonomian melalui belanja masyarakat.
"Kami bersyukur dapat terus memenuhi komitmen kami pada karyawan Unilever Indonesia, dan
lebih jauh kami berharap bahwa hal ini turut menjadi stimulus produktif yang mendukung upaya
peningkatan aktivitas perekonomian melalui belanja masyarakat," tegasnya.
Sebagai catatan, menghadapi situasi penuh tantangan sepanjang tahun 2020 pendapatan
emiten dengan kode ini tumbuh tipis 0,11% year on year (yoy) jadi Rp 42,97 triliun, dari Rp
42,92 triliun di tahun sebelumnya.
Indah Anggoro Putri, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemnaker), mengapresiasi perusahaan yang komitmen memberikan THR
penuh kepada karyawan. Diharapkan, komitmen tersebut dapat menjadi contoh bagi perusahaan
lain.
"Komitmen Unilever untuk memenuhi hak karyawan untuk mendapatkan THR Keagamaan secara
penuh, sangat bagus. Semangat yang seperti ini perlu menjadi contoh bagi perusahaan lain,"
ucap Indah Putri kepada media.
Menurut Indah, meski situasi bisnis dan ekonomi belum 100 persen pulih akibat dampak dari
pandemik Covid 19, namun pemerintah sudah menyiapkan aturan dan koridor mengenai THR.
Kalau memang ada masalah keuangan perusahaan, maka harus ada bukti dan dilaporkan resmi
ke Dinas Ketenagakerjaan setempat.
211