Page 370 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 370

APINDO JAMIN ANGGOTANYA PATUH BAYAR THR

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  meminta  kepada  tiap  perusahaan  membayar
              kewajiban tunjangan hari raya (THR) kepada Karyawannya.

              Dalam edaran Kemenaker Nomor: M/6/HK.04/IV/2021, pembayaran THR diminta dilakukan H-7
              sebelum lebaran Idulfitri 1442 Hijriah. Ada pengecualian bagi perusahaan yang dianggap belum
              mampu memenuhi kebijakan itu.

              Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel, Latunreng
              tak  menampik,  sejumlah  sektor  usaha  masih  ada  yang  belum  pulih  sepenuhnya.  Efek  dari
              pandemi Covid-19 yang masih melanda.

              Kendati  begitu,  dia  menegaskan  perusahaan  tidak  bisa  menjadikan  itu  sebagai  alasan.
              Pembayaran THR sudah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi tiap tahun. "Saya yakin bahwa
              perusahaan tidak akan mungkin lalai atau abai terhadap kewajiban itu. Apalagi saya pastikan
              anggota Apindo tidak akan seperti itu. Memang kita sadari tahun 2020 sampai sekarang, ada
              beberapa sektor yang terpuruk. Contohnya, pariwisata, perhotelan, termasuk restoran," papar
              Latunreng kepada KORAN SINDO, kemarin.

              Dia melanjutkan, THR merupakan gaji tambahan di luar gaji pokok. Seharusnya, tiap perusahaan
              sudah bisa mempersiapkannya setahun sebelum dibayarkan di momen perayaan keagamaan.

              THR  itu  dibutuhkan  para  pekerja  atau  karyawan  untuk  memenuhi  kebutuhan  keluarganya
              sebelum lebaran. Bahkan di sisi lain, bisa mendorong aktivitas perekonomian. "THR itu adalah
              kewajiban yang harus dibayar pengusaha. Karena dalam setahun hanya sebulan dibayarkan.
              Para kaum muslim, utamanya, membutuhkan namanya THR. Tidak ada alasan lain manakala
              perusahaan itu tiba waktunya harus memberikan," tegasnya.

              Meski aturan Kemenaker menetapkan pembayaran THR secara penuh dibayarkan H-7 sebelum
              lebaran,  ada  pengecualian  bagi  perusahaan  yang  tidak  mampu  memenuhi  aturan  itu.
              Kompensasi kebijakannya, bisa paling lambat H-l sebelum Idulfitri. Kebijakan itu bisa ditempuh
              manakala  aktivitas  bisnis  sebuah  perusahaan  belum  sepenuhnya  normal.  Dengan  dibuktikan
              laporan kondisi keuangannya kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat.

              Latunreng menekankan, pengusaha harus sadar bahwa para pekerja atau karyawan adalah aset
              berharga untuk perusahaannya. Bukan justru menganggap mereka sebagai alat produksi yang
              bisa dikesampingkan kepentingannya.

              "Karyawan itu adalah aset. Masa gara-gara THR tidak diberikan, kita sebagai pengusaha rela
              dicabut izin usahanya. Apakah itu sebanding? Jangan sampai hubungan industrial terganggu.
              Bagaimanapun  kita  tahu  pemerintah  membutuhkan  pengusaha.  Sebalikanya  pengusaha  juga
              butuh pekerja," terang Latunreng.

              Selama ini, Apindo Sulsel pun sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada tiap perusahaan
              terkait  pembayaran  THR.  Diapun  berharap  kepada  serikat  pekerja  bisa  melaporkan  kepada
              pihaknya jika ada erusahaan yang abai akan etentuannya pembayaran THR.

              "Saya  yang  akan berhadapan  ketika perusahaan  itu  manakala  tidak  membayar  THR.  Karena
              tentu  beda  ketika  serikat  pekerja  memberikan  tekanan  dibanding  kita  sebagai  pengusaha.
              Jangan ga-ra-gara persoalan THR, hubungan industrial terganggu," tegasnya.

              Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
              (KSP-SI) Sulsel, Basri Abbas menegaskan, perusahaan wajib mematuhi kebijakan Kemenaker.
              Pihaknya pun sudah membentuk posko pengaduan untuk mengawal realisasi pembayaran THR.


                                                           369
   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374   375