Page 367 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 367

SENATOR SULTAN: ASPIRASI BURUH WAJIB DIPERTIMBANGKAN

              Jurnas.com - Peringatan hari buruh internasional ( May Day ) pada 1 Mei 2021 dapat dijadikan
              pemerintah sebagai momentum dalam merefleksikan seluruh kebijakan terhadap kepentingan
              seluruh buruh di Indonesia.

              Demikian dikatakan Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin dalam keterangan resmi, Rabu
              (28/4).

              "Ada dua isu utama yang menjadi agenda perjuangan kaum buruh di Indonesia. Pertama masih
              tentang  penolakan  terhadap  UU  Cipta  Kerja,  dan  kedua  mengenai  Upah  Minimum  Sektoral
              (UMSK). Dan atas kedua hal tersebut kita berharap pemerintah bisa menampung semua aspirasi
              dan  mencari  jalan  tengah  demi  mengakomodir  seluruh  kepentingan  yang  ada",  baik  dalam
              kepentingan hak-hak buruh maupun kepentingan investasi," ujarnya.

              Saat ini Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sedang melakukan uji formil dan uji materiil
              terhadap omnibus law UU Cipta Kerja.

              Sultan  yakin  bahwa  Mahkamah  Konstitusi  akan  bertindak  dengan  mengedepankan  untuk
              memberikan rasa keadilan bagi seluruh pihak, khususnya para buruh.

              "Ada beberapa inti keberatan yang selama ini disuarakan oleh buruh yang diwakili oleh KSPI
              terhadap  UU  Cipta  Kerja,  seperti  penghilangan  kepastian  kerja  (job  security),  kepastian
              pendapatan (income security), dan jaminan sosial (social security). Maka saya berharap ketiga
              poin  tersebut  dapat  menjadi  bahan  kajian  serta  pertimbangan  Mahkamah  Konstitusi  dalam
              memutuskan hasilnya nanti", harap Sultan.

              Menurut penjelasan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, dalam hal
              terkait dengan tidak adanya kepastian kerja, hal ini tercermin dari dibebaskannya penggunaan
              outsourcing untuk semua jenis pekerjaan.

              Sehingga bisa saja, seluruh buruh yang dipekerjakan oleh pengusaha adalah buruh outsourcing.
              Begitu pun dengan buruh kontrak, yang saat ini tidak ada lagi batasan periode kontrak. Sehingga
              buruh bisa dikontrak berulang-ulang hingga puluhan kali.

              Berkenaan dengan tidak adanya kepastian pendapatan, hal ini terlihat dari dihilangkannya upah
              minimum sektoral. Di samping adanya klausa bahwa upah minimum kabupaten/kota "dapat"
              ditetapkan.
              "Kata dapat di sini artinya, UMK bisa ditetapkan dan bisa juga tidak. Jika tidak ditetapkan, maka
              akan terjadi penurunan daya beli buruh yang signifikan," jelas Sultan.

              Begitu  pun  dengan  tidak  adanya  jaminan  sosial.  Keberadaan  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan
              (JKP),  dinilai  belum  mampu  memberikan  proteksi  kepada  buruh  yang  kehilangan  pekerjaan.
              Selain buruh kontrak dan outsourcing akan sulit mengakses JKP, dana JKP pun diambil dari dana
              JKK dan JKM. Sehingga ke depan dikhawatirkan akan terjadi gagal bayar.

              "Saya  akan  selalu  mendukung  apapun  upaya  masyarakat  dalam  menyampaikan  aspirasi,
              khususnya dalam bentuk perjuangan dalam ruang-ruang formil yang memang telah diatur dalam
              Undang-Undang. Dan saya berharap semua pihak yang berkepentingan dapat menjadikan setiap
              pesan yang disampaikan oleh masyarakat dapat menjadi rujukan salah satu landasan dalam
              pengambilan keputusan," tambah Sultan.
              Mantan Wakil Gubernur Bengkulu ini juga yakin Mahkamah Konstitusi akan bersikap independen
              dengan memperhatikan seluruh aspek-aspek dalam pengesahan UU Cipta Kerja, baik terhadap
              hal yang mendahului prosesnya, singgungan terhadap perundangan yang ada maupun terhadap

                                                           366
   362   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372