Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 38
Judul Peringatan MayDay Tak Perlu Turun ke Jalan
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Peringatan Hari Buruh
Halaman/URL Pg2
Jurnalis Opini
Tanggal 2021-04-29 05:46:00
Ukuran 114x191mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 7.980.000
News Value Rp 23.940.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Aksi peringatan Mayday 1 Mei 2021 yang jatuh pada Sabtu pekan ini haruslah tidak disertai aksi
turun ke Jalan. Pasalnya, aksi buruh 1 Mei masih berada dalam situasi pandemi Covid-19,
sehingga rentan menimbulkan cluster baru Covid-19. Tanggal 1 Mei diperingati sebagai MayDay
atau sering disebut sebagai hari Buruh. Pada tanggal tersebut para buruh akan menghentikan
kinerjanya dan melakukan aksi turun ke jalan.
PERINGATAN MAYDAY TAK PERLU TURUN KE JALAN
Oleh: Alfisyah Kumalasari, Pemerhati Masalah Ketenagakerjaan
Aksi peringatan Mayday 1 Mei 2021 yang jatuh pada Sabtu pekan ini haruslah tidak disertai aksi
turun ke Jalan. Pasalnya, aksi buruh 1 Mei masih berada dalam situasi pandemi Covid-19,
sehingga rentan menimbulkan cluster baru Covid-19.
Tanggal 1 Mei diperingati sebagai MayDay atau sering disebut sebagai hari Buruh. Pada tanggal
tersebut para buruh akan menghentikan kinerjanya dan melakukan aksi turun ke jalan.
Aksi ini terkadang diwarnai oleh sweeping dari sesama buruh, dan mengancam buruh yang
tengah bekerja untuk ikut ke jalan. Alhasil, alih alih menyuarakan uneg-uneg, para peserta aksi
justru asik main hape dan melihat pentolan-pentolannya berorasi diatas bak terbuka.
Hal seperti ini justru membuat banyak industri yang kinerjanya menurun, seperti contohnya
industri di sektor padat karya, dimana aksi demo membuat pabrik tidak bisa berproduksi secara
maksimal.
Sementara itu, puluhan ribu buruh hendak berencana menggelar aksi demo untuk memperingati
May Day pada 1 Mei mendatang. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI Said
Iqbal menyebut, buruh bakal membawa dua tuntutan.
Pertama, batalkan Omnibus Law Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja.
Buruh memintah beleid sapu jagat itu dicabut, khususnya untuk klaster ketenagakerjaan yang
isinya diduga banyak merugikan para pekerja. Pelmintaan ini merupakan tuntutan lanjutan sejak
UU Cipta Kerja disahkan pada tahun lalu.
37