Page 427 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 427

THR biasanya diberikan jelang perayaan Lebaran atau Idul Fitri.

              Hal ini sudah ditegaskan pemerintah melalui Kemnaker, bahwa pekerja kontrak dan outsourcing
              akan diberikan THR .

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan bahwa pekerja kontrak dan outsoucing
              berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan.

              Ini  sesuai  Surat  Edaran  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan  Pemberian  THR
              Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
              Pengusaha  wajib  memberikan  THR  keagamaan  secara  penuh  kepada  pekerjanya  pada  H-7
              Lebaran.

              Lantas, berapa besaran THR yang didapat pekerja kontrak dan outsourcing? Tiga jenis pekerja
              yang dapat THR Berdasarkan surat edaran, terdapat 3 jenis pekerja atau buruh yang berhak
              memperoleh  THR  keagamaan,  yaitu:  -  Pekerja/buruh  berdasarkan  perjanjian  kerja  waktu
              tertentu (PKWT) atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) yang memiliki masa kerja
              1 bulan secara menerus atau lebih.

              - Pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK oleh pengusaha terhitung sejak H-30
              hari sebelum hari raya keagamaan.

              - Pekerja/buruh yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut, apabila dari
              perusahaan lama belum mendapatkan THR.

              Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  (PHI  dan  Jamsos)
              Kemnaker Indah Anggoro Putri mengatakan, semua jenis pekerja ini berhak mendapatkan THR.

              "THR wajib dibayar penuh dan tepat waktu. Dalam pembayaran THR tidak ada perbedaan status
              kerja,"kata Indah, dari keterangan resmi, Minggu (25/4/2021).

              Indah menambahkan, perusahaan juga wajib memberikan THR pada pekerja outsourcing (alih
              daya) dan pekerja kontrak.


              "Para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak, asalkan telah bekerja selama 1 bulan atau
              lebih dan masih memiliki hubungan kerja pada saat hari keagamaan berlangsung, maka berhak
              mendapatkan THR juga," imbuh dia.

              Besaran  THR  Besaran  THR  bagi pekerja kontrak  dan  outsourcing  dihitung  berdasarkan  lama
              masa kerja.

              Untuk pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih,
              maka THR diberikan sebesar 1 bulan upah.

              Adapun, jika masa kerjanya 1 bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan, maka
              pekerja berhak mendapat THR yang dihitung secara proporsional sesuai masa kerjanya.

              Perhitungan THR 2021 bagi pekerja kurang dari 12 bulan, yaitu: - (Masa kerja/12) x 1 bulan
              upah Penghitungan upah sebulan yakni upah bersih tanpa tunjangan atau upah pokok termasuk
              tunjangan tetap.

              Adapun upah satu bulan pekerja harian, dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap
              bulan selama masa kerja.

              Jika pekerja harian memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih maka THR dihitung dari rata-rata
              upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum Hari Raya.

                                                           426
   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432