Page 447 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 447

"Untuk aksi di Jakarta akan dipusatkan di Istana dan Mahkamah Konstitusi," katanya via daring,
              Selasa (27/4).
              Ia mengungkap ada dua isu utama yang akan diusung dalam peringatan May Day tahun ini. Isu
              pertama adalah batalkan UU Cipta Kerja. Kedua,, pemberlakuan UMSK tahun 2021.

              DUA ISU UTAMA

              Seperti diketahui, KSPI saat ini sedang melakukan uji formil dan uji materiil terhadap omnibus
              law  UU  Cipta  Kerja.  Karenanya,  Mahkamah  Konstitusi  diharapkan  mendengarkan  apa  yang
              disampaikan kaum buruh dalam May Day.

              Menurutnya, penolakan kaum buruh terhadap omnibus law bukan tanpa alasan. "Bagi kami, UU
              Cipta  Kerja  menghilangkan  kepastian  kerja  (job  security),  kepastian  pendapatan  (income
              security), dan jaminan sosial (social security," kata Said lqbal.
              Ketidakpastian kerja ini tercermin dengan dibebaskannya penggunaan outsourcing untuk semua
              jenis pekerjaan. Sehingga bisa saja, seluruh buruh yang dipekerjakan oleh pengusaha adalah
              buruh outsourcing.

              "Begitu  pun  dengan  buruh  kontrak,  yang  saat  ini  tidak  ada  lagi  batasan  periode  kontrak.
              Sehingga buruh bisa dikontrak berulang-ulang hingga puluhan kali.," ucapnya.

              TAK ADA KEPASTIAN

              Selain  itu  juga  tidak  ada  kepastian  terhadap  pendapatan.  Ini  terlihat  dihilangkannya  upah
              minimum sektoral. Di samping adanya klausa bahwa upah minimum kabupaten/ kota "dapat"
              ditetapkan.  Kata  dapat  di  sini  artinya,  UMK  bisa  ditetapkan  dan  bisa  juga  tidak.  Jika  tidak
              ditetapkan, maka akan terjadi penurunan daya beli buruh yang signifikan.

              Begitu  pun  dengan  tidak  adanya  jaminan  sosial.  Keberadaan  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan
              (JKP), dinilai belum mampu memberikan proteksi kepada buruh yang kehilangan pekerjaan.
              Selain itu, buruh kontrak dan outsourcing akan sulit mengakses JKP, dana JKP pun diambil dari
              dana JKK dan JKM. Sehingga ke depan dikhawatirkan akan terjadi gagal bayar.

              Pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan Gerakan mahasiswa seperti BEM SI, KAMMI,
              dan beberapa BEM di kampus besar terkait dengan aksi May Day. Saat May Day nanti, Mahasiswa
              dan  buruh  akan  bersatu  dan  turun  jalan  bersama  untuk  menyuarakan  penolakan  terhadap
              omibus law.

              "Karena masalah omnibus law bukan hanya masalah kami yang saat ini sedang bekerja. Tetapi
              juga generasi muda yang nanti akan memasuki pasar kerja," tegasnya. (riza!/bi/bu)




















                                                           446
   442   443   444   445   446   447   448   449   450   451   452