Page 445 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 445

BURUH MASIH PERCAYA JOKOWI NEGARAWAN, AKSI MAY DAY KSPI KONSISTEN
              TOLAK UU CIPTA KERJA, UMR BEKASI NAIK RP5,2 JUTA
              Jumlah kaum buruh yang ikut dalam aksi ini, diperkirakan mencapai 50 ribu orang. Ada dua isu
              yang  akan  disuarakan  dalam  aksi  tersebut.  Dikutip  dari  VOI,  Presiden  KSPI  Said  Iqbal
              mengatakan, aksi May Day tahun ini, akan mengangkat dua isu besar yang berkaitan dengan
              sektor  Ketenagakerjaan.  Pertama,  ialah  meminta  hakim  MK  untuk  mau  membatalkan  atau
              mencabut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Cipta Kerja (UU Cipta Kerja)
              khususnya untuk klaster Ketenagakerjaan.

              Sejak  awal,  KSPI  memang  menentang  rencana  pemerintah  membentuk  Omnibus  Law  Cipta
              Kerja.  Sebab,  UU  sapu  jagat  ini  dinilai  amat  merugikan  kaum  buruh  dan  berpihak  kepada
              pengusaha atau investor. Adapun, poin-poin penolakan masih mengacu pada yang selama ini
              yang lantang disuarakan. Seperti skema penetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang
              berpotensi  menurunkan  nilai  pendapatan  buruh  di  daerah  hingga  ketidakpastian  masa  kerja
              buruh yang di atur dalam beleid UU Cipta Kerja tersebut.

              "Hilangnya  kepastian  pendapatan  atau  no  income  security,  itu  tercermin  dalam  UMK  bisa
              ditetapkan  oleh  Gubernur.  Ini  tidak  ada  kepastian  karena  menggunakan  kata-kata  dapat
              ditetapkan oleh Gubernur. Nanti kembali pada rezim upah murah," tuturnya dalam konferensi
              pers secara virtual, Selasa (27/4/2021).

              Kedua, kata Said Iqbal, meminta pemberlakuan kembali Upah Minimum Sektoral kabupaten/kota
              (UMSK) di tahun 2021. Menyusul telah dihapuskannya ketentuan UMSK setelah UU Cipta Kerja
              resmi  disahkan  beberapa  waktu  lalu.  Saat  ini  kepastian  UMSK  belum  juga  disampaikan
              pemerintah ke publik. Hal ini membuat ketentuan upah akan mengacu pada Upah Minimum
              Kabupaten/Kota (UMK) yang biasanya lebih rendah.

              "Dengan hilangnya UMSK, sebagai contoh Bekasi dan Karawang UMSK tahun 2020 di Bekasi dan
              Karawang sebagai contoh Rp5,2 juta. Tapi UMSK tidak diberlakukan maka (upah) buruh Bekasi
              dan Karawang turun, yang selama ini menerima Rp5,2 juta di tahun 2020 karena dihapus pada
              2021 maka yang berlaku UMK 2021 jadi Rp4,9 juta," tuturnya.

              Bahkan, kata Iqbal, potensi terburuknya adalah bukan tidak mungkin upah buruh di Kabupaten
              Bekasi dan Karawang bisa turun hingga Rp1,8 juta per orang sesuai patokan Upah Minimum
              Provinsi (UMP) Jawa Barat. "Bahkan di 2022 kalau tidak ada penetapan UMK, upahnya Rp1,8
              juta. Ini memberikan ketidakpastian upah, no income security, itu suara kami," katanya.

              Padahal,  kata  Said,  adanya  penurunan  upah  maka  akan  berdampak  langsung  pada
              terpangkasnya daya beli kaum buruh. Untuk itu, dia meminta dua tuntutan KSPI dalam aksi
              unjuk rasa memperingati May Day kali ini bisa dikabulkan."Kami percaya Pak Presiden Jokowi
              seorang negarawan yang baik. Dan bisa mempertimbangkan aspirasi kami," ucapnya.

              Sebelumnya, Iqbal mengatakan 50 ribu buruh anggota KSPI yang akan ikut aksi pada May Day
              berasal  dari  sekitar  3.000  pabrik  yang berada  di  24  provinsi  dan  200  kabupaten/kota.  Iqbal
              berujar, aksi akan dipusatkan di depan Istana Merdeka dan gedung Mahkamah Konstitusi.

              Sementara  untuk  tingkat  daerah, kata  Iqbal,  aksi  akan dilakukan di depan  kantor  gubernur,
              bupati dan wali kota di masing-masing daerah. Sedangkan sisanya akan melakukan aksi di depan
              pabrik di tempat mereka bekerja. "Yang lainnya, karena ini masih pandemi COVID-19, puluhan
              ribu buruh lagi juga akan melakukan aksi di depan pabrik atau perusahaannya masing-masing
              bekerja," tuturnya.

              Kata Iqbal, bagi buruh yang tidak bisa ke Istana atau ke Mahkamah Konstitusi sebagai perwakilan
              maka dia akan berada di depan pintu gerbang Monas atau di sekitar Patung Kuda Arjunawiwaha.


                                                           444
   440   441   442   443   444   445   446   447   448   449   450