Page 450 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 450

Saat ini, KSPI sedang melakukan uji formil dan uji materiil terhadap Om* nibus Law UU Gpta
              Kerja.  Berkaitan  dengan  itu,  kaum  buruh  meminta  kepada  Mahkamah  Konstitusi  untuk
              mendengarkan apa yang disampaikan kaum buruh dalam May Day.

              Menurutnya, penolakan kaum buruh terhadap Omnibus Law bukan tanpa alasan. "Bagi kami, UU
              Cipta Kerja menghilangkan kepastian kerja (job security), kepastian pendapatan (income se-
              curity), dan jaminan sosial (social securitv," kata Said lqbal.

              Dia mengungkapkan, tidak adanya kepastian kerja tercermin dari dibebaskannya penggunaan
              outsourcing  untuk  semua  jenis  pekerjaan.  Sehingga  seluruh  buruh  yang  dipekerjakan  oleh
              pengusaha bisa saja adalah buruh outsourcing. Begitu pun dengan buruh Kontrak, katanya, yang
              saat ini tidak ada lagi batasan periode kontrak, sehingga buruh bisa dikontrak berulang-ulang
              hingga puluhan kali. Sementara tidak adanya kepastian pendapatan terlihat dari dihilangkannya
              upah minimum sektoral.

              Terkait adanya klausa bahwa upah minimum kabupaten/kota dapat ditetapkan, katanya, kata
              "dapat"di sini artinya, UMK bisa ditetapkan dan bisa juga tidak. Jika tidak ditetapkan, maka akan
              terjadi penurunan daya beli buruh yang signifikan. Begitu pun dengan tidak adanya jaminan
              sosial.  Keberadaan  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP),  dinilai  belum  mampu  memberikan
              proteksi kepada buruh yang kehilangan pekerjaan.

              Selain buruh kontrak dan outsourcing akan sulit mengakses JKP, dana JKP pun diambil dari dana
              KK dan J KM sehingga ke depan dikhawatirkan akan terjadi gagal bayar.

              Said Iqbal mengaku sudah bertemu dan berkoordinasi dengan gerakan mahasiswa seperti BEM
              SI, KAMMI, dan beberapa BEM di kampus besar terkait dengan aksi May Day. Saat May Day
              nanti, katanya, mahasiswa dan buruh akan bersatu dan turun jalan bersama untuk menyuarakan
              penolakan terhadap Omnibus Law.

              "Karena masalah Omnibus Law bukan hanya masalah kami yang saat ini sedang bekerja, tetapi
              juga generasi muda yang nanti akan memasuki pasar kerja," ujarnya, (tribun network/reynas
              abdila/ sam)




































                                                           449
   445   446   447   448   449   450   451   452   453   454   455