Page 193 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 193

"Jumlah data rekening peserta tidak valid ini mencapai 1,6 juta orang," kata Deputi Direktur
              Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja,
              kepada  Liputan6.com  , Senin (7/9/2020).

              Secara rinci ia mengatakan dari target calon penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau  subsidi
              gaji  15,7 juta, saat ini telah terkumpul sebanyak 14,3 juta nomor rekening, dan yang sudah
              tervalidasi berlapis sampai dengan tiga tahap mencapai 11,5 juta nomor rekening.

              Lanjutnya, ada dua alternatif tindakan atas nomor rekening pekerja yang tidak lolos validasi
              berlapis BP Jamsostek .

              Alternatif  pertama  pihak  BP  Jamsostek  akan  mengembalikan  data  nomor  rekening  kepada
              perusahaan  peserta  untuk  melakukan  konfirmasi  ulang,  jika  penyebabnya  bukan  karena
              ketidaksesuaian dengan Permenaker 14/2020.

              Sementara, alternatif kedua adalah kondisi dimana data peserta tidak valid karena tidak sesuai
              kriteria yang disebutkan dalam Permenaker dimaksud, maka nomor rekening tersebut secara
              otomatis tidak masuk dalam daftar penerima BSU.

              Maka  BP  Jamsostek  terus  mendorong  perusahaan  atau  pemberi  kerja  untuk  segera
              menyampaikan data nomor rekening peserta yang memenuhi persyaratan, dengan batas waktu
              telah diperpanjang hingga tanggal 15 September 2020.

              "BP  Jamsostek  juga  berharap  perusahaan  mempercepat  proses  penyampaian  data  yang
              dikonfirmasi ulang," ujarnya.

              Kendati begitu, ia menegaskan jika terkait pencairan  subsidi gaji  pihaknya tidak berwenang
              menjawab,  karena  proses  terkait  pencairan  ada  di  Kementerian  Ketenagakerjaan.  Melainkan
              bertugas untuk memvalidasi data nomor rekening yang sesuai dengan persyaratan.
              Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bantuan subsidi gaji
              bagi pekerja sebesar Rp 600 ribu per bulan akan dilanjutkan pada kuartal I 2021. Hal ini untuk
              meningkatkan daya beli masyarakat.

              "Bantuan untuk subsidi gaji akan dilanjutkan pada kuartal pertama tahun depan," kata Airlangga
              dalam  konferensi  pers  usai  Sidang  Kabinet  Paripurna  mengenai  Penanganan  Kesehatan  dan
              Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021 di Istana Negara di Jakarta, seperti
              dikutip dari Antara, Senin (7/9/2020).
              Bantuan subsidi gaji, kata Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
              itu,  menjadi  salah  satu  program  prioritas  atau  unggulan  dalam  strategi  Pemulihan  Ekonomi
              Nasional (PEN) pada tahun depan. Pemerintah mempertimbangkan untuk melanjutkan bantuan
              bersifat langsung tunai itu, agar bisa mempercepat pemulihan ekonomi, khususnya konsumsi
              masyarakat di tengah tekanan pandemi COVID-19.

              Pada tahun ini, bantuan subsidi gaji sebesar Rp600 ribu per bulan diberikan selama empat bulan,
              dengan target penerima 15,7 juta jiwa pekerja.

              Syarat pekerja yang berhak memperoleh subsidi gaji adalah pekerja tersebut mendapat gaji di
              bawah Rp5 juta per bulan, dan terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Pekerja
              tersebut  merupakan  Warga  Negara  Indonesia  yang  dibuktikan  dengan  Nomor  Induk
              Kependudukan, peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan, dan memiliki rekening
              bank yang aktif.






                                                           192
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198