Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 84

Kepastian  ini  dikemukakan  Ketua  Komite  Penanganan  Covid-19  dan  Pemulihan  Ekonomi
              Nasional,  Airlang-ga  Hartarto,  seusai  Sidang  Kabinet  Paripurna  Penanganan  Kesehatan  dan
              Pemulihan Ekonomi di Istana Negara, Jakarta, kemarin.



              PROGRAM BANSOS BERLANJUT TAHUN DEPAN

              Pemerintah  menolak  data  1,6  juta  pegawaiyang  diusulkan  menerima  Rp600  ribu  per  bulan.
              Banyak perusahaan swasta memberikan data sembarangan.
              Dhika Kusuma Winata

              dhika@mediaindonesio.com

              UNTUK  tetap  mempertahankan  daya  beli  warga  masyarakat  terdampak  pandemi  covid-19,
              pemerintah  melanjutkan  program  pemberian  berbagai  bantuan  sosial  (bansos)  pada  tahun
              depan.
              Kepastian  ini  dikemukakan  Ketua  Komite  Penanganan  Covid-19  dan  Pemulihan  Ekonomi
              Nasional,  Airlang-ga  Hartarto,  seusai  Sidang  Kabinet  Paripurna  Penanganan  Kesehatan  dan
              Pemulihan Ekonomi di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

              "Di dalam situasi pandemi covid-19, semua program ini diharapkan mampu menjaga daya beli
              masyarakat. Program lanjutan yang menjadi prioritas untuk bansos itu pertama bansos tunai
              terkait dengan  banpres untuk  UMKM.  Subsidi  gaji  juga  dilanjutkan  di  kuartal  pertama tahun
              depan. Lalu, terkait dengan kartu prakerja dan selanjutnya bansos PKH serta bansos sembako,"
              kata Menko Perekonomian tersebut.

              Selain  program  bansos,  lanjut  Air-langga,  pada  2021  pemerintah  juga  memprioritaskan
              pengadaan vaksin, yakni pengembangan mandiri vaksin Merah Putih dan produk kerja sama
              dengan luar negeri.
              Terkait  dilanjutkannya  beberapa  program  bansos,  Menteri  Keuangan  Sri  Mulyani  Indrawati
              memberikan sinyal kemungkinan perubahan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada
              2021.  Hal  ini  untuk  menyesuaikan  kebutuhan  penanganan  kesehatan  dan  dampak  pandemi
              terhadap perekonomian.
              "Tampaknya pada 2021 beberapa program PEN dan penanganan covid-19 masih berlanjut. Kita
              tahu sampai akhir tahun meskipun ada harapan vaksin, covid-19 masih ada. Kemarin kita bicara
              program PEN lebih rendah, tetapi Bapak Presiden akan tetap melakukan perubahan alokasi,"
              ujar Sri Mulyani rapat kerja bersama Komisi XI DPR, kemarin.

              Dalam  RAPBN  2021,  pemerintah  menganggarkan  anggaran  sebesar  Rp356,5  triliun  untuk
              melanjutkan  penanganan  kesehatan  dan  program  PEN.  Anggaran  itu  dialokasikan  untuk
              kesehatan  Rp25,4  triliun,  perlindungan  sosial  Rpll0,2  triliun,  dukungan  UMKM  Rp48.8  triliun,
              pembiayaan korporasi Rpl4,9 triliun, pembiayaan sektoral kementerian/ lembaga dan pemerintah
              daerah Rpl36,7 triliun, dan insentif usaha Rp20,4 triliun.

              "Kementerian Keuangan selaku pengelola keuangan negara mencoba bersikap lentur. Ini yang
              akan kami coba antisipasi. Apakah bansosnya diperpanjang. Apakah jumlahnya dikurangi dan
              mungkin akan berubah di beberapa tempat," imbuh Menkeu.

              Subsidi gaji ditolak

              BPJS Ketenagakerjaan (BPJS-TK) mengembalikan data nomor rekening (norek) sekitar 1,6 juta
              pekerja karena tidak layak untuk menerima bantuan Rp6OO ribu per bulan.
                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89