Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 FEBRUARI 2021
P. 39
BULAN K-3, BPJAMSOSTEK JATENG-DIY EDUKASI PESERTA
Semarang - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Kanwil Jateng & DIY dalam rangkaian
peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tanggal 12 Januari-12 Februari
memberikan edukasi mengenai pentingnya implementasi K3 di tempat kerja kepada para peserta
(pekerja, pemberi kerja), dan stakeholder terkait secara virtual via Zoom yang diikuti 1.000
peserta serta ditayangkan via Youtube, Selasa.
Kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor
Wilayah Jateng dan DIY Suwilwan Rachmat; Kadisnakertrans Jateng Sakina Rosellasari;
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia Erdy Techrisna Satyadi; dan
Latiful Fuad praktisi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (SMK3) PT Kubota
Indonesia.
Willy, panggilan akrab Suwilawan Rachmat menjelaskan webinar dengan tema Budaya 3M dan
K3 untuk melindungi pekerja dan meningkatkan produktivitas kerja dalam masa pandemi COVID-
19 tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan Bulan K3.
"Sebelumnya kami juga telah melakukan sejumlah kegiatan di antaranya pembagian alat
pelindung diri di antaranya masker, handsanitizer, hingga spanduk imbauan K3 untuk
mendukung pemerintah dalam memutus penyebaran COVID-19," kata Willy.
Terkait dengan penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung terhadap BPJS Ketenagakerjaan
atas tuduhan korupsi, Willy menegaskan BPJAMSOSTEK meminta seluruh stakeholder agar dapat
menghormati proses hukum tersebut dengan mengedepankan praduga tidak bersalah serta
berharap bisa segera berakhir.
"Terkait kondisi ini, kami menjamin semua klaim dan hak pekerja buruh yang jadi peserta
BPJAMSOSTEK tidak akan terpengaruh terkait proses hukum yang sedang berjalan.
Hak diberikan sesuai syarat dan ketentuan, sehingga hak pekerja tidak terkurangi dan dijamin
tidak akan berkurang, karena BPJAMSOSTEK merupakan badan negara yang dilindungi UU dalam
aktivitasnya," tegas Willy.
Kadisnakertrans Jateng Sakina Rosellasari dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi
kepada BPJAMSOSTEK Kanwil Jateng dan DIY yang telah membuat forum edukasi mengenai
pentingnya implementasi K3 serta pencegahan penularan COVID-19 karena perekonomian
Jateng secara kumulatif pada 2020 terganggu dan pengeluaran mengalami penurunan
pertumbuhan, serta seluruh lapangan usaha utama di Jateng mengalami penurunan kinerja baik
itu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, juga konstruksi.
Sakina menyebutkan selama pandemi dan update hingga 15 Februari 2021, tercatat ada 440
perusahaan dan 77.091 tenaga kerja yang terdampak akibat COVID-19, serta ada 90 perusahaan
yang sudah kembali normal. Mereka yang terdampak bisa karena di-PHK (16.438 tenaga kerja),
dampak terhadap waktu kerja 16.639 tenaga kerja, 37.257 tenaga kerja dirumahkan, 2.925
tenaga kerja tidak diperpanjang kontraknya, 3.832 tenaga kerja yang upahnya turun akibat
COVID-19.
Implementasi K3, menurut Sakina, dapat mencegah gangguan kesehatan kerja atau kecelakaan
dan penyakit akibat kerja, memberikan perlindungan kepada para pekerja dari risiko yang
merugikan kesehatan, serta agar kinerja dan produktivitas pekerja meningkat.
"Fungsi K3 dalam lingkungan kerja sebagai pedoman, pemberi saran, acuan pengukuran
efektivitas. Segera menghubungi petugas kesehatan atau petugas keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja. Upaya peningkatan kesadaran bagi perusahaan untuk memiliki P2K3 dan
38