Page 267 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 267

MAHASISWA GELAR UNJUK RASA, TOLAK RATUSAN TKA TIONGKOK HINGGA
              DESAK DPRD KEPRI BENTUK TIM PANSUS
              Tolak kedatangan ratusan TKA asal Tiongkok, puluhan  mahasiswa  yang tergabung di dalam
              Aliansi Mahasiswa Kepri (AMK) menggelar aksi  unjuk rasa  . Koordinator aksi, Budi Prasetyo
              dalam tuntutannya, meminta transparansi terkait jumlah data TKA di PT PT  Bintan  Alumina
              Indonesia  (BAI)  di  Galang  Batang.  Kemudian  meminta  komitmen  Disnaker    Bintan    untuk
              mengawal terkait proses penerimaan 20.000 karyawan di PT BAI.

              "Kami  juga  meminta  Disnaker    Bintan    untuk  melibatkan    mahasiswa    dalam  pengawasan
              penerimaan tenaga kerja lokal di PT BAI," kata Budi.

              Aksi  unjuk rasa  tersebut dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni kantor Disnaker Kabupaten
              Bintan  dan kantor Gubernur Gubernur Kepri. Selain itu,  mahasiswa  juga mendesak Provinsi
              Kepri membentuk Tim Pansus untuk mengecek kebenaran dari jumlah TKA yang ada di PT BAI.

              Bahkan, menuntut Pemprov Kepri menjalankan Undang-Undang Nomor 39 tahun 2009 terkait
              Kawasan  Ekonomi  Khusus,  dan  mendesak  Gubernur  Kepri  untuk  mencopot  Kepala  Disnaker
              Provinsi Kepri karena dinilai lalai mendatangkan TKA di tengah meningkatnya pandemi Covid-19
              di Kepri.

              "Di tengah kondisi Covid-19, seharusnya pemerintah tidak mengizinkan TKA masuk ke daerah
              kita, apalagi dari negara terjangkit," ujar Budi.

              Kepala Disnaker  Bintan  , Indra Hidayat, menyampaikan, jumlah TKA di PT BAI saat ini sebanyak
              800 orang dan tenaga kerja lokal sebanyak 2500 orang. Sebagaimana diberitakan  Pikiranrakyat-
              cirebon.com  sebelumnya dalam artikel "  Tolak Ratusan TKA Asal Tiongkok, Puluhan Mahasiswa
              Lakukan Aksi Unjuk Rasa di Kepulauan Riau  ", pihaknya mengaku siap melakukan pengawasan
              dan monitoring terkait proses penerimaan tenaga kerja lokal di PT BAI.

              "Pemkab  Bintan  sudah MoU dengan PT BAI menyangkut penempatan tenaga kerja lokal  Bintan
              selama lima tahun," tutur Indra.

              Plt Kepala Disnaker Kepri, Abdul Bar, mengaku telah memperketat pengawasan terhadap ratusan
              TKA Tiongkok  yang baru datang di PT BAI sebagai langkah antisipasi masuknya TKA ilegal ke
              daerah tersebut.

              "Kami sudah membentuk tim terpadu, yang nantinya rutin mendata keberadaan TKA ilegal di PT
              BAI," ujar Abdul Bar.

              Abdul  Bar  pun  menjamin  TKA  tersebut  sudah  memenuhi  persyaratan  bekerja  di    Bintan    .
              Berdasarkan  laporan  yang  diterima  dari  PT  BAI,  pekerja  asal  negara  tirai  bambu  ini  telah
              mengantongi izin Rencana Pengunaan TKA (RPTKA) dari Kementerian terkait.
              "Alhamdulillah perizinan lengkap, kalau tidak lengkap, tentu tidak boleh bekerja di sini," tuturnya.

              Abdul Bar turut mengimbau agar warga tidak khawatir menyangkut kedatangan  TKA Tiongkok
              ke  Bintan  di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, pekerja asing tersebut sudah membawa
              hasil tes swab negatif Covid-19 dari negaranya, bahkan sampai di  Bintan  langsung menjalani
              rapid rest dan swab kembali.

              "Mereka juga dikarantina selama 14 hari di wisma PT BAI dengan pengawasan ketat Satuan
              Gugus  Tugas  Covid-19.  Kalau  tidak  ada  gejala,  baru  boleh  bekerja,"  tegasnya.***  (Nur
              Annisa/Pikiranrakyat-cirebon.com).




                                                           266
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272