Page 288 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 288

Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menjelaskan  ada  sembilan
              alasan kaum buruh menolak draf  omnibus law  pemerintah. Mereka menyoalkan hilangnya upah
              minimum,  berkurangnya  nilai  pesangon,  waktu  kerja  eksploitatif,  karyawan  kontrak  seumur
              hidup, outsourcing seumur hidup, PHK dipermudah, hak cuti dan upah atas cuti dihapus, TKA
              buruh  kasar  dipermudah  masuk,  sanksi  pidana  dihapus,  serta  potensi  hilangnya  jaminan
              kesehatan dan jaminan pensiun bagi pekerja kontrak dan  outsourcing  seumur hidup.

              "Dalam omnibus law, upah akan semakin murah. Karena selain menghilangkan UMK dan UMSK,
              juga  diberlakukan  upah  minimum  industri  pada  karya.  Selain  itu,  kenaikan  upah  hanya
              didasarkan  pada  pertumbuhan  ekonomi.  Padahal,  dalam  PP  No  78/2005,  kenaikan  upah
              minimum  didasarkan  pada  inflansi  plus  pertumbuhan  ekonomi,"  jelas  Said  Iqbal  dalam
              keterangannya, Selasa (25/8/2020).

              Selain itu, pekerja kontrak dan  outsourcing  diperbolehkan untuk seluruh jenis pekerjaan dan
              berlaku  seumur  hidup  tanpa  batas  kontrak.  Akibatnya,  buruh  tidak  lagi  diangkat  menjadi
              karyawan tetap. Karena bukan karyawan tetap, dengan sendirinya hak pesangon pekerja kontrak
              dan  outsourcing  tidak  akan  pernah  mendapatkan  pesangon  seumur  hidupnya  selayaknya
              karyawan tetap.

              "Kalaupun ada program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dari pemerintah, tapi berlaku untuk
              pekerja dengan masa kerja 1 tahun keatas. Jadi pengusaha buat saja kontrak kerja per 11 bulan
              saja diputus terus dikontrak lagi dan seterusnya, maka tidak perlu bayar JKP," terang dia.
              Berikutnya, di dalam omnibus law, pesangon dihapus dan dikurangi nilainya. Padahal, dalam UU
              No 13/2003 disebutkan ada tiga komponen dalam pesangon, yaitu uang pesangon itu sendiri,
              uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak sebesar 15 persen.












































                                                           287
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293