Page 156 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 156

BPJS  Kesehatan  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  kemudian  diintegrasikan  dengan
              SISNAKER," kata Ida saat menerima Direksi BPJS Kesehatan masa jabatan 2021-2026 di Kantor
              Kemnaker, Jakarta, Kamis (15/4/2021).



              PERCEPAT BLT JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN, MENAKER MINTA DATA BPJS
              DIPERCEPAT

              JAKARTA  -  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  meminta  BPJS  Kesehatan
              mempercepat integrasi data kepesertaan untuk program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) .
              Sehingga nantinya program tersebut dapat berjalan secara optimal dan tepat sasaran.

              "Dalam persiapan pelaksanaan progam JKP, dibutuhkan sinergi yang intens antara Kementerian
              Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan. Salah satu yang menjadi fokus adalah integrasi data
              kepesertaan  antara  BPJS  Kesehatan  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  kemudian
              diintegrasikan dengan SISNAKER," kata Ida saat menerima Direksi BPJS Kesehatan masa jabatan
              2021-2026 di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (15/4/2021).

              "Oleh  karena  itu,  pemerintah  terus  melakukan  kolaborasi  dengan  berbagai  pihak  dalam
              persiapan  pelaksanaan  JKP  ini.  Kita  terus  melakukan  sinergi dengan  BPJS  Kesehatan  karena
              penerima program JKP adalah mereka yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),"
              lanjutnya.

              "Yang  pasti,  agar  program  JKP  dapat  berjalan  optimal  dan  tepat  sasaran,  kita  harus
              mengintegrasikan data kepesertaan dari BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan dan Sisnaker,"
              tegasnya.

              Direktur  Utama  BPJS  Kesehatan,  Ali  Ghufron  Mukti,  mengatakan,  pihaknya  segera
              menindaklanjuti sinkronisasi data kepesertaan yang telah disampaikan Menteri Ketenagakerjaan,
              terutama persiapan pelaksanaan program JKP.

              "Dengan  senang  hati  nanti  kita  bentuk  tim  untuk  lebih  teknis,  untuk  bisa  menyelesaikan
              beberapa hal, termasuk kepesertaan program JKP," kata Ali.

              Ali  mengemukakan,  selama  ini  program  JKN-KIS  belum  sepenuhnya  berjalan  sebagaimana
              mestinya, terutama masih sering ditemui ketidakpatuhan dari badan usaha atau pemberi kerja
              dalam memberikan jaminan kesehatan bagi pekerjanya.
              "Ketidakpatuhan  dari  badan  usaha  antara  lain  dalam  hal  ketidakpatuhan  pendaftaran  dan
              ketidakpatuhan  penerimaan  piutang.  Ketidakpatuhan  itu  berdampak  pada  produktivitas  dan
              produksi badan usaha, dan akhirnya berdampak pada JKN-KIS," pungkas Ali.





















                                                           155
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161