Page 152 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 152

BPJS KESEHATAN AGAR PERCEPAT INTEGRASI DATA KEPESERTAAN JKP

              JAKARTA--Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  meminta  BPJS  Kesehatan
              mempercepat integrasi data kepesertaan untuk program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
              Percepatan integrasi data ini, menurut Menaker penting agar nantinya program tersebut dapat
              berjalan secara optimal dan tepat sasaran.

              "Dalam persiapan pelaksanaan progam JKP, dibutuhkan sinergi yang intens antara Kementerian
              Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan. Salah satu yang menjadi fokus adalah integrasi data
              kepesertaan  antara  BPJS  Kesehatan  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  kemudian
              diintegrasikan dengan SISNAKER," ujar Menaker Ida Fauziyah, Kamis (15/4).

              Penekanan ini disampaikan Menaker saat menerima Direksi BPJS Kesehatan masa jabatan 2021-
              2026 di Kantor Kemnaker, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Ida menjelaskan, proses integrasi
              data kepesertaan pekerja yang termasuk dalam program JKP antara BPJS Kesehatan dengan
              BPJS Ketenagakerjaan hanya diberi waktu 6 bulan.
              Dengan integrasi data ini, nantinya bisa saja ada peningkatan dan penurunan jumlah peserta
              yang masuk ke dalam program JKP. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan kolaborasi
              dengan berbagai pihak dalam persiapan pelaksanaan JKP ini.

              "Kita terus melakukan sinergi dengan BPJS Kesehatan karena penerima program JKP adalah
              mereka yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," katanya.

              Menaker juga mengatakan program JKP merupakan salah satu bentuk perlindungan pemerintah
              bagi  pekerja  yang  terkena  Pemutusan  Hubungan  Kerja  (PHK).  Adapun  bentuk  manfaat  bagi
              penerima program JKP berupa uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja."Yang
              pasti, agar program JKP dapat berjalan optimal dan tepat sasaran, kita harus mengintegrasikan
              data kepesertaan dari BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan dan Sisnaker," tegasnya.

              Menanggapi hal itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengatakan, pihaknya
              segera  menindaklanjuti  sinkronisasi  data  kepesertaan  yang  telah  disampaikan  Menteri
              Ketenagakerjaan, terutama persiapan pelaksanaan program JKP.

              "Dengan  senang  hati  nanti  kita  bentuk  tim  untuk  lebih  teknis,  untuk  bisa  menyelesaikan
              beberapa hal, termasuk kepesertaan program JKP" kata Ali.

              Ali  mengemukakan,  selama  ini  program  JKN-KIS  belum  sepenuhnya  berjalan  sebagaimana
              mestinya, terutama masih sering ditemui ketidakpatuhan dari badan usaha atau pemberi kerja
              dalam memberikan jaminan kesehatan bagi pekerjanya.

              Ali  mengatakan,  ketidakpatuhan  dari  badan  usaha  antara  lain  dalam  hal  ketidakpatuhan
              pendaftaran  dan  ketidakpatuhan  penerimaan  piutang.  Ketidakpatuhan  itu  berdampak  pada
              produktivitas dan produksi badan usaha, dan akhirnya berdampak pada JKN-KIS.


















                                                           151
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157