Page 206 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 206

"Diperlukan  komitmen  bagi  para  pengusaha  untuk  membayar  THR  secara  penuh  dan  tepat
              waktu, kepada para pekerja dan buruh," kata Ida saat konferensi pers virtual, Senin (12/4/2021).
              Ida mengatakan, peraturan ini telah disepakati lewat diskusi yang dilakukan Tripartit Nasional
              yang terdiri dari unsur pengusaha, buruh, dan pemerintah, serta dewan pengupahan nasional
              (Depenas).

              Karena  THR  merupakan  pendapatan  non  upah  yang  wajib  dibayar  oleh  pengusaha  kepada
              pekerja/buruh.

              "Alhamdulillah  roda  perekonomian  sudah  mulai  bergerak,  kegiatan  masyarakat  sudah  mulai
              kembali meski secara terbatas," ujarnya.

              Ida  juga  meminta kerja  sama kepala daerah  untuk  memastikan  perusahaan  membayar THR
              keagamaan kepada pekerja/buruh, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
              Pengusaha  yang  tidak  mampu  membayar  THR  diwajibkan  untuk  melakukan  dialog  dengan
              pekerja/buruh, untuk mencapai kesepakatan secara kekeluargaan dan iktikad baik.

              Kendati  demikian,  kesepakatan  tidak  menghilangkan  kewajiban  pengusaha  untuk  membayar
              THR keagamaan tahun 2021.

              "Kesepakatan  dibuat  secara  tertulis  dengan  syarat  paling  lambat  dibayar  sebelum  hari  raya
              keagamaan tahun 2021, berdasarkan laporan internal perusahaan yang transparan," tuturnya.

              Kesepakatan dibuat secara tertulis dengan syarat THR paling lambat dibayar sebelum hari raya
              keagamaan tahun 2021, berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan yang transparan.

              "Laporan  keuangan  yang  menyatakan  tidak  mampu  selama  2  tahun  terakhir,"  terang  Ida
              Kemnaker juga membentuk satuan tugas (Satgas) pelayanan konsultasi dan penegakan hukum
              pembayaran  THR  2021,  yang  berkoordinasi  dengan  pemerintah  daerah  jika  ada  laporan
              pelanggaran terkait pembayaran THR 2021.
              Kena Denda dan Sanksi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengumumkan pembayaran
              THR 2021 dibayar penuh dan tepat waktu, paling lambat 7 hari sebelum hari raya tiba, kepada
              para pekerja/buruh.

              Kemnaker  juga  menyiapkan  skema  denda  maupun  sanksi  bagi  perusahaan  yang  terlambat
              membayar THR Keagamaan 2021.

              "Pengusaha yang terlambat membayar THR keagamaan kepada pekerja/buruh dikenai denda
              sebesar 5 persen, dari total THR yang harus dibayar." "Sejak berakhirnya batas waktu kewajiban
              pembayaran," jelas Ida.

              Terkait dengan sanksi, pengusaha yang tidak membayar THR 2021 tepat waktu akan dikenakan
              sanksi administrasi sesuai ketentuan PP 36/2021 tentang Pengupahan.

              Di  antaranya  berupa  teguran  tertulis,  pembatasan  kegiatan  usaha,  penghentian  sementara
              sebagian atau seluruh alat produksi, hingga pembekuan kegiatan usaha.

              Ida menegaskan, pengenaan denda maupun sanksi tidak menghilangkan kewajiban pengusaha
              untuk tetap membayar THR keagamaan pada pekerja/buruh.

              "Kalau ada perusahaan yang tidak memiliki kemampuan untuk membayar THR sesuai ketentuan
              tersebut,  maka  dia  harus  melaporkan  pembicaraan  bipartite  kepada  dinas  ketenagakerjaan
              sebelum  H-7."  "Karena  kelonggaran  yang  diberikan  hanya  sampai  H-1  Hari  Raya  Idul  Fitri,"
              bebernya.(Taufik Ismail).

                                                           205
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211