Page 319 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 319

PERUSAHAAN WAJIB BAYAR THR H-7 LEBARAN

              Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengeluarkan surat edaran peraturan pembayaran tunjangan
              hari  raya  (THR),  sebagai  tindaklanjut  Surat  Edaran  Menteri  Tenaga  Kerja  (Menaker)  Nomor
              M/6/HK.04/I V/2021, perihal pemberian THR bagi pekerja perusahaan.

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Riau,  Jonli  mengatakan,  surat
              edaran Menaker dan Gubri dikeluarkan lebih awal agar perusahaan mengetahuinya. Dalam surat
              edaran tersebut, paling lambat H-7 atau tujuh hari menjelang Idulfitri 1442 I Iijriah/2021, sudah
              dibayarkan.

              "Gubri mengirim surat ke kabupaten/ kota, memberi tahu secara tertulis kepada perusahaan
              untuk memastikan pembayaran THR keagamaan kepada pekerja/ buruh masa kerja satu bulan
              secara  terus  menerus  atau  lebih  dan  bagi  pekerja/  buruh  yang  mempunyai  hubungan  kerja
              dengan  pengusaha,  berdasarkan  perjanjian  kerja  waktu  tidak  tertentu  atau  perjanjian  kerja
              waktu tertentu,'"jabar Jonli, Rabu (14/4).
              Untuk besaran THR keagamaan diberikan dengan ketentuan, bagi pekerja/buruh masa kerja 12
              bulan  secara  terus  menerus  atau  lebih,  diberikan  satu  bulan  upah.  THR  keagamaan  wajib
              dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.

              Dijelaskannya,  pekerja/buruh  yang  mempunyai  masa  kerjasatu  bulan  secara  terus  menerus
              tetapi kurang dari 12 bulan, maka diberikan secara proporsional sesuai perhitungan ditetapkan,
              yakni  masa  kerja  dikalikan  satu  bulan  upah  12  bulan.  Bagi  pekerja/buruh  yang  bekerja
              berdasarkan perjanjian kerja harian, pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan
              atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima 12 bulan terakhir
              sebelum hari raya keagamaan. Pekerja/buruh yang bekerja kurang dari 12 bulan, upah satu
              bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah diterima tiap bulan selama masa kerja.

              "Jadi  para  pekerj  a/buruh  yang  baru  bekerja  belum  satu  tahun  akan  menerima  THR  sesuai
              hitungan ditetapkan. Tentu tidak sama dengan yang bekerja satu tahun. Bisa saja mendapat
              setengah bulan, atau kurang," jelasnya.

              Bagi  perusahaan  yang  masih  terdampak  pandemi  Covid-19  dan  berakibat  tidak  mampu
              memberikan  THR  keagamaan  2021,  tuturnya,  pemerintah  memberikan  solusi  dengan
              mewajibkan  pengusaha  berdialog  dengan  pekerja/buruh  sampai  mencapai  kesepakatan  dan
              dilaksanakan secara kekeluargaan serta itikad baik.

              Kesepakatan dibuat tertulis, memuat waktu pembayaran THR keagamaan dengan syarat, paling
              lambat dibayar sebelum hari raya keagamaan 2021 pekerja/buruh bersangkutan. Selanjutnya,
              perusahaan  membuktikan  ketidakmampuan  membayar  THR  keagamaan  2021  secara  tepat
              waktu  kepada  pekerja/  buruh,  berdasarkan  laporan  keuangan  internal  perusahaan  yang
              transparan.

              "Jadi  tidak  menghilangkan  kewajiban  pengusaha  membayar  THR  keagamaan  2021  kepada
              pekerja/buruh dengan besaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," tandasnya,
              (pbn)













                                                           318
   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324