Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 DESEMBER 2020
P. 63

Ringkasan

              Sertifikasi  kompetensi  kerja  penting  sebagai  sarana  meningkatkan  daya  saing  tenaga  kerja
              Indonesia.  Pekerja  mampu  mampu  bersaing  dengan  tenaga  kerja  asing  yang  masuk  ke
              Indonesia. Bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Kementerian Ketenagakerjaan
              Republik Indonesia (Kemnaker RI) menargetkan sertifikasi kompetensi kerja yang dikeluarkan
              Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) memperoleh pengakuan kompetensi secara internasional.



              MENAKER: SERTIFIKASI KOMPETENSI MENENTUKAN DAYA SAING DI PASAR
              GLOBAL

              Sertifikasi  kompetensi  kerja  penting  sebagai  sarana  meningkatkan  daya  saing  tenaga  kerja
              Indonesia.  Pekerja  mampu  mampu  bersaing  dengan  tenaga  kerja  asing  yang  masuk  ke
              Indonesia. Bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Kementerian Ketenagakerjaan
              Republik Indonesia (Kemnaker RI) menargetkan sertifikasi kompetensi kerja yang dikeluarkan
              Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) memperoleh pengakuan kompetensi secara internasional.

              "Saya  ingatkan  sekali  lagi  jangan  main-main  dengan  proses  sertifikasi  karena  hal  ini  akan
              menentukan daya saing tenaga kerja kita di pasar global. Apabila melihat data Perkembangan
              LSP terlisensi sampai tahun 2020, ada sebanyak 1.711 LSP baik LSP P3, LSP P2, dan LSP P1,"
              kata  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziah  dikutip  dalam  keterangannya,  Kamis
              (3/12/2020).


              Hal itu dia katakan saat memberikan sambutan sekaligus pengarahan pada acara Rapat Kordinasi
              Lembaga  Sertifikasi  Profesi  (LSP)  bertema  "Sertifikasi  Sebagai  Jaminan  Mutu  Tenaga  Kerja
              Kompeten" di Jakarta, Selasa (17/11/2020).

              Menaker  Ida  menjelaskan,  BNSP  memiliki  peran  sangat  penting  dalam  proses  pengakuan
              kompetensi  tenaga  kerja  yang  menjadi  elemen  penting  dalam  penyiapan  tenaga  kerja  yang
              kompeten  secara  nasional.  "BNSP  dan  stakeholders  harus  mampu  dengan  cepat  merespons
              setiap perkembangan pada dunia industri," ujarnya.


              Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI (PP) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional
              Sertifikasi Profesi, BNSP memiliki tugas utama melaksanakan sistem sertifikasi kompetensi kerja.
              Kondisi sertifikasi yang sudah berjalan di Indonesia saat ini, dinilai Menaker Ida masih memiliki
              banyak tantangan bagi anggota BNSP dan LSP. Menaker mengingatkan agar terus dilakukan
              perbaikan, harmonisasi, pengembangan sistem sertifikasi, dan pengakuan kompetensi sebagai
              target  kinerja  untuk  ke  depannya.  Terutama  untuk  pengakuan  kompetensi  yang  bersifat
              internasional yang harus menjadi target kita bersama.

              Ia juga menambahkan menyelenggarakan proses sertifikasi kompetensi merupakan pekerjaan
              besar dan bukan hal yang remeh. Ia menilai, LSP merupakan ujung tombak dalam menjalankan
              sertifikasi kompetensi tenaga kerja. "Integritas yang tinggi LSP berlisensi yang diberikan oleh
              pemerintah melalui BNSP harus tetap dijaga dan pernyataan kompeten yang diberikan ke tenaga
              kerja menjadi tanggung jawab besar oleh LSP dan BNSP," ujarnya.

              Menaker Ida mengatakan, Rakor LSP bertujuan untuk mengindentifikasi hambatan, peluang, dan
              tantangan  LSP  dalam  pelaksanaan  sertifikasi  kompetensi  kerja  dan  mendorong  pelaksanaan
                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68