Page 183 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 NOVEMBER 2020
P. 183
Judul Geruduk DPR, Buruh Tantang Demokrat dan PKS Legislative Review UU
Ciptaker
Nama Media suara.com
Newstrend Peraturan Upah Minimum
Halaman/URL https://www.suara.com/news/2020/11/09/122122/geruduk-dpr-buruh-
tantang-demokrat-dan-pks-legislative-review-uu-ciptaker
Jurnalis Agung Sandy Lesmana
Tanggal 2020-11-09 12:21:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Riden Hatam Azis (Sekjen FSPMI KSPI) Hari ini kami melakukan aksi dipusatkan di DPR
RI dan juga di DPRD seluruh Indonesia tuntutan kami satu yaitu, kami meminta karena UU Cipta
kerja dibuat DPR RI, tentunya bersama pemerintahan, tapi yang lebih dominan adalah DPR RI,
maka kami menuntut DPR RI untuk segera melakukan paripurna untuk memutuskan yang
disebut dengan revisi atau legislative review
negative - Riden Hatam Azis (Sekjen FSPMI KSPI) Dengan demikian karena UU ini ditolak seluruh
masyarakat Indonesia, khususnya kaum pekerja, klaster ketenagakerjaan, maka tidak ada pilihan
lain kepada DPR RI pada kesempatan ini, kami menuntut
neutral - Riden Hatam Azis (Sekjen FSPMI KSPI) Fraksi PKS dan Fraksi Demokrat bersama-sama
kami, untuk melakukan, untuk menginisiasi mengadakan review legislative terkait UU Nomor 11
tahun 2020 ini
Ringkasan
Massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar
aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/11/2020). Para pendemo
meminta DPR segera gelar Paripurna batalkan UU Omnibus Law Cipta Kerja dengan cara
legislative review.
"Hari ini kami melakukan aksi dipusatkan di DPR RI dan juga di DPRD seluruh Indonesia tuntutan
kami satu yaitu, kami meminta karena UU Cipta kerja dibuat DPR RI, tentunya bersama
pemerintahan, tapi yang lebih dominan adalah DPR RI, maka kami menuntut DPR RI untuk
segera melakukan paripurna untuk memutuskan yang disebut dengan revisi atau legislative
review," kata Sekjen FSPMI KSPI, Riden Hatam Azis di lokasi.
182