Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 NOVEMBER 2020
P. 58
Kapal Niaga Migran dan Awak Kapal Perikanan Migran serta satu Rancangan Perpres (Rancangan
Perpres Tugas dan Wewenang Atase Ketenagakerjaan).
PEMERINTAH SEGERA SELESAIKAN RPP TENTANG PERLINDUNGAN BURUH
MIGRAN
MENTERI Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan Pemerintah terus berupaya
menyegerakan penyelesaian aturan turunan dari UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan
Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Saat ini masih tersisa dua Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang belum keluar yakni RPP
Pelaksanaan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan RPP Penempatan dan Pelindungan Awak
Kapal Niaga Migran dan Awak Kapal Perikanan Migran serta satu Rancangan Perpres (Rancangan
Perpres Tugas dan Wewenang Atase Ketenagakerjaan).
Hal tersebut diungkapkan Menaker Ida dalam Rakor Evaluasi Kinerja Penempatan dan
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan sosialisasi Peraturan P3MI yang
diselenggaran di Jakarta pada Senin (9/11).
"Tujuan acara ini selain untuk evaluasi atas kinerja P3MI secara periodik dan sustainable
(berkelanjutan), tetapi juga sebagai sarana silaturahmi antara Kementerian Ketenagakerjaan
dengan P3MI sebagai mitra penting Pemerintah dalam membantu program perluasan
kesempatan kerja, " kata Menaker Ida.
Saat ini ada 324 perusahaan yang memiliki Surat Izin Perusahaan Penempatan Pekerja Migran
Indonesia (SIP3MI). Menaker berpesan agar ratusan P3MI tersebut bekerja sebaik-baiknya dan
profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab medeamanah Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI).
"Meski memiliki kemampuan berbeda-beda dalam menempatkan Pekerja Migran Indonesia
(PMI), saya minta semua P3MI wajib meningkatan profesionalisme dalam menjalankan roda
usahanya," kata Menaker Ida.
Menaker Ida menyebut data lima tahun terakhir, terdapat 86 P3MI yang dapat menempatkan di
atas 4000 PMI dan ada pula 72 P3MI mampu menempatkan 2000 hingga 4000 PMI.
Namun diakui pula, masih ada sekitar 40 P3MI yang tidak menempatkan sama sekali.
Menaker Ida memahami setiap P3MI dalam memulai usahanya memiliki latar belakang berbeda-
beda. Ada murni karena profesionalisme bisnis dan ada pula karena kedekatan emosional dengan
mitra usaha maupun pengguna di negara penempatan.
"Untuk itu, saya minta kepada saudara agar dapat lebih inovatif dan kreatif dalam melakukan
perluasan usaha penempatan. Tidak hanya untuk satu wilayah tertentu, tetapi juga mampu
mencari peluang pasar kerja bagai PMI di wilayah lainnya, seperti ke wilayah Eropa dan
Amerika,"ujar Menaker Ida.
Sementara Dirjen Binapenta Suhartono mengatakan tujuan digelarnya Rakor P3MI untuk
melaksanakan satu tugas Kemnaker dalam melakukan pembinaan melalui evaluasi kinerja P3MI
guna meningkatkan kualitas pelayanan dan penempatan terhadap CPMI atau PMI.
"Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode self assessment dengan pengisian kuasioner
dari masing-masing P3MI. Pertanyaan- pertanyaan yang ada di dalam kuasioner tersebut
penyusunannya telah disesuaikan dengan ketentuan evaluasi kinerja tiap P3MI dalam
penempatan dan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia," ujarnya.
57