Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 NOVEMBER 2020
P. 54

PEMERINTAH KEBUT PENYELESAIAN ATURAN TURUNAN UU PELINDUNGAN PMI

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menyatakan  Pemerintah  terus  berupaya
              menyegerakan penyelesaian aturan turunan dari UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan
              Pekerja Migran Indonesia (PMI).

              Saat ini masih menyisakan dua Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yakni RPP Pelaksanaan
              Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan RPP Penempatan dan Pelindungan Awak Kapal Niaga
              Migran dan Awak Kapal Perikanan Migran serta satu Rancangan Perpres (Rancangan Perpres
              Tugas dan Wewenang Atase Ketenagakerjaan).

              Hal  tersebut  diungkapkan  Menaker  Ida  dalam  Rakor  Evaluasi  Kinerja  Penempatan  dan
              Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (P3MI)  dan  sosialisasi  Peraturan  P3MI  yang
              diselenggaran di Jakarta pada Senin (9/11).

              "Tujuan  acara  ini  selain  untuk  evaluasi  atas  kinerja  P3MI  secara  periodik  dan  sustainable
              (berkelanjutan),  tetapi  juga  sebagai  sarana  silaturahmi  antara  Kementerian  Ketenagakerjaan
              dengan  P3MI  sebagai  mitra  penting  Pemerintah  dalam  membantu  program  perluasan
              kesempatan kerja, " kata Menaker Ida.

              Saat ini ada 324 perusahaan yang memiliki Surat Izin Perusahaan Penempatan Pekerja Migran
              Indonesia (SIP3MI). Menaker berpesan agar ratusan P3MI tersebut bekerja sebaik-baiknya dan
              profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab amanah Undang-Undang Nomor 18
              Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI).

              "Meski memiliki kemampuan berbeda-beda dalam menempatkan Pekerja Migran Indonesia, saya
              minta semua P3MI wajib meningkatan profesionalisme dalam menjalankan roda usahanya, "
              kata Menaker Ida.

              Menaker Ida menyebut data lima tahun terakhir, terdapat 86 P3MI yang dapat menempatkan di
              atas 4000 PMI dan ada pula 72 P3MI mampu menempatkan 2000 hingga 4000 PMI.

              Namun diakui pula, masih ada sekitar 40 P3MI yang tidak menempatkan sama sekali. Menaker
              Ida memahami setiap P3MI dalam memulai usahanya memiliki latar belakang berbeda-beda. Ada
              murni karena profesionalisme bisnis dan ada pula karena kedekatan emosional dengan mitra
              usaha maupun pengguna di negara penempatan.

              "Untuk itu, saya minta kepada saudara agar dapat lebih inovatif dan kreatif dalam melakukan
              perluasan  usaha  penempatan.  Tidak  hanya  untuk  satu  wilayah  tertentu,  tetapi  juga  mampu
              mencari peluang pasar kerja bagai PMI di wilayah lainnya, seperti ke wilayah Eropa dan Amerika,
              " ujar Menaker Ida.

              Sekretaris Utama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI ) Tatang Budie Utama
              Razak menyambut positif kegiatan Kemnaker dan BP2MI bertemu dengan ratusan P3MI.

              Mengingat pelaksanaan P3MI keluar negeri ini memiliki skema Bussiness to Bussiness, maka
              evaluasi yang dilakukan pada Rakor ini, patut digelar secara periodik.

              "Sehingga kita tahu P3MI yang baik kita kasih reward, mana yang wan prestasi diberikan sanksi,
              " ujarnya.

              Tatang menambahkan melalui Rakor ini, Kemnaker dan BP2MI juga akan memahami kendala di
              lapangan  yang  dihadapi  P3MI  karena  UU  Nomor  18  Tahun  2017  ini  memiliki  perlindungan
              fundamental dan cakupan perlindungan yang luas.




                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59