Page 126 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 126

keluarganya.  Komitmen  ini  dilakukan  untuk  terwujudnya  pemenuhan  hak  di  setiap  kegiatan
              penempatan, mulai dari sebelum bekerja, selama bekerja, hingga setelah bekerja di luar negeri.
              "Salah  satu  upaya  pemerintah  untuk  meningkatkan  pelindungan  PMI  adalah  mengubah
              paradigma,  yaitu  bahwa  PMI  bukan  lagi  sebagai  objek,  tetapi  mereka  merupakan  subjek
              penempatan,"  kata  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  saat  jadi  Keynote  Speaker  pada
              Congress Of Indonesia Diaspora (CID) bertema 'Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Masa Covid-
              19: Tantangan, Kontribusi, dan Harapan', Sabtu, 14 Agustus 2021.

              Menaker Ida menuturkan, sesuai amanat UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja
              Migran Indonesia (UU PPMI), pemerintah mengharapkan bahwa pada masa yang akan datang,
              tidak akan ada lagi PMI bekerja di sektor informal yang mengandalkan low skill. "Di mana pada
              sektor ini sering menjadi sumber permasalahan seperti gaji tidak dibayar, PHK, dan kasus hukum
              lainnya,"  tuturnya.Terkait  hal  tersebut,  Ida  memiliki  mengangkat  empat  isu  strategis,  di
              antaranya terkait isu kesehatan, pengawasan dalam menjamin kesehatan fisik maupun mental,
              jaminan sosial, serta penyediaan pusat pelindungan PMI di negara penempatan.

              Mengenai kesehatan pekerja, UU PPMI meminta setiap CPMI harus sehat secara jasmani dan
              rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan
              dan psikologi.

              Terkait pengawasan Pemerintah dalam hal kesehatan fisik dan mental, menurut Pasal 21 UU
              PPMI disebutkan adanya bentuk-bentuk pelindungan selama bekerja. Sementara, terkait jaminan
              sosial, hal itu telah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 18 Tahun 2018 tentang
              Jaminan Sosial Pekerja Migran Indonesia."Dalam Permenaker No. 18 Tahun 2018, disebutkan
              bahwa  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  yang  dilaksanakan  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan
              menyelenggarakan  tiga  program,  yaitu  Jaminan  Kecelakaan  Kerja,  Jaminan  Kematian,  dan
              Jaminan Hari Tua," ujar Ida.

              Adapun terkait dengan pusat pelindungan PMI di negara penempatan, Ida mengatakan bahwa
              pada prinsipnya telah dilaksanakan oleh Perwakilan RI di negara penempatan. "Jadi, Perwakilan
              RI di negara penempatan, khususnya yang memiliki Atase Ketenagakerjaan, telah membuka
              layanan    pelindungan    PMI,    yang    dimulai   dari   layanan    pengaduan,     layanan
              pendampingan/advokasi,  layanan  penyelesaian  permasalahan,  serta  layanan  lainnya  yang
              bertujuan untuk menunjang optimalisasi pelindungan PMI di negara penempatan," ujarnya.

              Dalam  kesempatan  ini,  Menaker  Ida  memberikan  apresiasinya  kepada  komunitas  diaspora
              Indonesia yang selama ini memiliki peran strategis untuk turut serta dalam merangkul Pekerja
              Migran Indonesia sebagai elemen diaspora, mengingat potensi yang mereka miliki cukup besar
              dalam berkontribusi dalam pembangunan dalam negeri.




















                                                           125
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131