Page 193 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 193

MENAKER PAPARKAN 4 ISU STRATEGIS PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  menyatakan  pemerintah  terus  berupaya  mewujudkan
              pemenuhan hak Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) di
              setiap kegiatan penempatan, sejak sebelum dan selama bekerja, hingga setelah bekerja di luar
              negeri.

              "Salah  satu  upaya  pemerintah  untuk  meningkatkan  pelindungan  PMI  adalah  mengubah
              paradigma  yaitu  bahwa  PMI  bukan  lagi  sebagai  obyek,  tetapi  mereka  merupakan  subyek
              penempatan,"  kata  Ida  pada  acara  Congress  Of  Indonesia  Diaspora  (CID)  bertema  Pekerja
              Migran Indonesia (PMI) di Masa Covid-19: Tantangan, Kontribusi, dan Harapan di Jakarta, Sabtu
              (14/8).

              Sebagaimana  amanat  dalam  UU  No.18  Tahun  2017  tentang  Perlindungan  Pekerja  Migran
              Indonesia, pemerintah berharap tidak ada PMI bekerja di sektor informal dengan mengandalkan
              keterampilan  rendah  di  masa  mendatang.  Menurut  Ida,  sektor  ini  kerap  menjadi  sumber
              permasalahan, seperti gaji tidak dibayar atau pemutusan hubungan kerja.

              Ida  kemudian  mengungkapkan  empat  pandangan  strategis,  mencakup  isu  kesehatan,
              pengawasan dalam menjamin kesehatan fisik dan mental, jaminan sosial, serta penyediaan pusat
              pelindungan PMI di negara penempatan.
              Terkait kesehatan PMI, UU menyatakan bahwa setiap CPMI harus sehat secara jasmani dan
              rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan
              dan psikologi. Lalu, mengenai pengawasan pemerintah dalam hal kesehatan fisik dan mental,
              Pasal 21 UU PPMI menyatakan bentuk-bentuk pelindungan selama bekerja.

              Ketiga, jaminan sosial bagi PMI telah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 18
              Tahun 2018 tentang Jaminan Sosial Pekerja Migran Indonesia.

              "Dalam Permenaker No. 18 Tahun 2018, disebutkan bahwa jaminan sosial ketenagakerjaan yang
              dilaksanakan  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan  menyelenggarakan  3  (tiga)  program  yaitu  Jaminan
              Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua," jelas Ida.

              Keempat, mengenai penyediaan pusat perlindungan PMI di negara penempatan, pada prinsipnya
              telah dilaksanakan oleh perwakilan Indonesia di negara penempatan.

              "Jadi, perwakilan RI di negara penempatan, khususnya yang memiliki Atase Ketenagakerjaan,
              telah  membuka  layanan  pelindungan  PMI,  yang  dimulai  dari  layanan  pengaduan,  layanan
              pendampingan atau advokasi, layanan penyelesaian permasalahan, serta layanan lainnya yang
              bertujuan untuk menunjang optimalisasi pelindungan PMI di negara penempatan," ujar Ida.

              Dalam  kesempatan  yang  sama,  Ida  memberi  apresiasi  terhadap  peran  strategis  Komunitas
              Diaspora Indonesia untuk turut merangkul PMI sebagai elemen, mengingat potensi yang mereka
              miliki cukup besar dalam kontribusi pada pembangunan dalam negeri.















                                                           192
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198