Page 187 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 187

Pemerintah memastikan para pekerja atau buruh tetap terlindungi kepentingannya menyusul
              telah dirampungkan aturan turunan dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
              Kerja.

              Menko Airlangga menegaskan, Kami mengharapkan aturan ini dapat membantu menanggulangi
              dampak  pandemi  Covid-19  terhadap  kesejahteraan  para  pekerja.  Selain  itu,  di  dalam  juga
              diperjelas  dan  dipertegas  ketentuan  mengenai  penggunaan  tenaga  kerja  asing  (TKA)  yang
              diperlukan  hanya  untuk  alih  keahlian/keterampilan  dan  teknologi  baru,  serta  pelaksanaan
              investasi.

              Empat peraturan pelaksanaan UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan
              yang telah diterbitkan oleh pemerintah tersebut terdiri dari PP No.34 Tahun 2021 tentang Tenaga
              Kerja Asing; PP No.35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu
              Kerja  dan  Waktu  Istirahat,  dan  Pemutusan  Hubungan  Kerja;  PP  No.36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan; dan PP No.37 Tahun 2021 tentang (PP JKP).

              Menyebutkan korban pemutusan hubungan kerja atau PHK akan mendapatkan manfaat yakni
              uang tunai, akses informasi kerja serta pelatihan kerja. Airlangga juga mengatakan, Bila terjadi
              PHK maka menjamin manfaat berupa peningkatan kompetensi atau up-skilling, serta ada akses
              untuk pekerjaan baru.

              Ini artinya, ada program baru sesuai undang-undang untuk melindungi pekerja yang menjadi
              korban PHK. Yakni, jaminan kehilangan pekerjaan (JKP). Uraian tentang JKP ini tertuang dalam
              pasal 46A yang merevisi UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
              (SJSN).

              Dalam pasal yang sama disebutkan bahwa program ini akan dikelola oleh Badan Penyelenggara
              Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.Pada tahap awal, sumber pendanaan JKP berasal dari
              anggaran negara (pemerintah).

              Selanjutnya, sumber iuran JKP akan mengandalkan rekomposisi iuran program jaminan sosial
              dan  dana  operasional  BPJS  Ketenagakerjaan.  Dirjen  PHI  &  Jamsos  Kementerian
              Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri, mengatakan JKP lahir dari.

              Hampir  seluruh  negara  maju  telah  memiliki  program  serupa,  namun  program  JKP  yang
              diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan Kemenaker lebih komprehensif karena memiliki
              tiga manfaat yang terdiri dari uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja.

              Tidak  bisa  kita  hindari  tidak  ada  PHK,  tetapi  kita  berjuang  untuk  mengurangi  jumlahnya.
              Kalaupun  terjadi  PHK,  inilah  JKP  hadir,  ujar  Putri  saat  webinar,  Pelindungan  Pekerja  Tanpa
              Khawatir Tidak Bekerja.





















                                                           186
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192