Page 240 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 240

Safa berharap, rekomendasi dari Depeko nantinya masih bisa diakomodir oleh Gubernur Kaltim
              untuk  kemudian  ditetapkan.  Yang  terpenting baginya  bahwa  Pemerintah  Kota  Bontang  tidak
              tidur menyikapi persoalan UMK 2022 ini. Walaupun sebenarnya, waktu sudah berakhir di 30
              November 2021. Namun karena terdapat permasalahan tidak adanya Depeko, maka pemerintah
              harus hadir memberi solusi untuk menyelesaikan masalah itu.

              “Kami akan berjuang sesuai kemampuan. Persoalan diterima atau tidak ya tidak masalah. Karena
              itu bagian dari ikhtiar, yang salah itu kalau saya tidak berbuat,” tegas Safa.

              Dengan adanya Depeko ini, Safa berharap persoalan dasar yang berkaitan dengan UMK bisa ada
              solusi. Karena kehadiran Depeko ini sangat dibutuhkan. Apalagi Bontang sebagai kota industri
              dan kondensat maka Depeko sangat dibutuhkan sebagai penengah antara pemberi kerja dan
              pekerja.

              “Usulan yang kemarin diajukan ke Gubernur itu belum ditetapkan. Harapannya, kalau UMP Kaltim
              naik 1,11 persen, maka UMK Bontang bisa naik menjadi Rp 3.226.000. tidak mungkin turun,
              karena  UMK  tidak  boleh  turun,  tapi  boleh  naik  atau  boleh  tetap,  dan  itu  konsepnya  UMK,”
              pungkasnya.

              [RIR | NON] Related Posts Sabar Bro! UMK Bontang Tidak Ikutan Naik di 2022 Peringati Harkanas
              ke-8, DKP3 Bontang Gelar Pameran Olahan Ikan Selama 3 Hari Pandemi Covid-19, Kekerasan
              Terhadap Perempuan dan Anak Meningkat di Bontang Sah, UMK Kutim 2022 Jadi Rp3.1 Juta
              Sah, APBD Bontang 2022 Rp1,2 Triliun
















































                                                           239
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245