Page 239 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 239

Ringkasan

              Pemerintah Kota Bontang sudah mengusulkan nilai Upah Minimum Kota (UMK) Bontang 2022
              sama seperti 2021, yakni sebesar Rp 3.182.706. Alasan tidak adanya kenaikan pengusulan UMK
              Bontang tersebut diduga lantaran Bontang tidak memiliki Dewan Pengupahan Kota (Depeko)
              selama dua tahun. Hal tersebut tentu menuai beragam protes dari para serikat pekerja. Bahkan
              mereka  berencana  untuk  menggelar  aksi  unjuk  rasa  kenaikan  UMK  Bontang.  Tak  ingin
              permasalahan  UMK  semakin  berlarut-larut,  Dinas  Ketenagakerjaan  (Disnaker)  Kota  Bontang
              akhirnya menggelar rapat dan terbentuklah Depeko Bontang pada Kamis (9/12/2021).



              DEPEKO BONTANG TERBENTUK, HARAP MAMPU BERI REKOMENDASI KENAIKAN
              UMK 2022

              Kaltimtoday.co, Bontang – Pemerintah Kota Bontang sudah mengusulkan nilai Upah Minimum
              Kota (UMK) Bontang 2022 sama seperti 2021, yakni sebesar Rp 3.182.706. Alasan tidak adanya
              kenaikan  pengusulan  UMK  Bontang  tersebut  diduga  lantaran  Bontang  tidak  memiliki  Dewan
              Pengupahan Kota (Depeko) selama dua tahun.

              Hal tersebut tentu menuai beragam protes dari para serikat pekerja. Bahkan mereka berencana
              untuk menggelar aksi unjuk rasa kenaikan UMK Bontang. Tak ingin permasalahan UMK semakin
              berlarut-larut, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bontang akhirnya menggelar rapat dan
              terbentuklah Depeko Bontang pada Kamis (9/12/2021).

              Kadisnaker Bontang, Abdu Safa Muha menuturkan, awal mula rapat digelar dengan agenda rapat
              dengar pendapat dari berbagai pihak terkait perlunya Depeko dibentuk atau tidak. Ternyata,
              pada perkembangan rapat, melampaui prediksi Safa Muha. Sehingga di akhir rapat menghasilkan
              pembentukan struktur Depeko Bontang.

              “Itu satu kesyukuran bagi saya, sehingga pertanyaan-pertanyaan masyarakat selama ini, pelan-
              pelan bisa kami urai,” terang Safa ditemui di Ruang Rapat Disnaker Bontang, Kamis.

              Usai dibentuk struktur Depeko Bontang, pihaknya menyurat ke masing-masing instansi terkait
              untuk melengkapi nama dari struktur Depeko itu.

              “Hari ini kami layangkan surat baik ke instansi pemerintah, akademisi, maupun ke teman-teman
              serikat dan pengusaha untuk mengisi komponen-komponen struktur itu,” ujarnya.

              Dalam  struktur  Depeko  Bontang  terdapat  unsur  akademisi  dari  Stitek  Bontang,  dari  unsur
              pengusaha  yakni  Kadin  Bontang,  3  serikat  pekerja,  Badan  Pusat  Statistik  (BPS),  dan  Dinas
              Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop UKMP) Bontang.

              “Insyaallah bisa dipenuhi semua, administrasinya akan kami surati. Sambil berjalan ini, draft SK
              Wali Kota juga akan kami buat ke Bagian Hukum Setda Bontang,” ungkapnya.

              Menurutnya,  semua  bisa  dilakukan  dengan  cepat,  bila  teman-teman  dalam  unsur  Depeko
              membalas surat atau menyetorkan nama dengan cepat. Jika sudah terpenuhi semua, langkah
              selanjutnya dikatakan Safa yakni Rapat Depeko Bontang. Pada rapat itu diharapkan dua output,
              di antaranya berita acara nilai-nilai UMK dan rekomendasi nilai UMK 2022.


              “Dari dua produk yang dihasilkan Depeko menjadi dasar Wali Kota untuk membuat surat ke
              Gubernur untuk penetapan UMK Bontang. Persoalan lambat tidaknya, yang penting kami coba
              mengurai masalah UMK ini pelan-pelan,” imbuh Safa.



                                                           238
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244