Page 273 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 273

neutral - Kompol Abdul Rachim (Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota) Mereka buruh ini kan
              akan menyampaikan pendapat mereka ke dua lokasi, yaitu Jakarta dan Serang, makanya kita
              sebar di beberapa titik perbatasan

              neutral - Kompol Abdul Rachim (Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota) Kita tidakmelakukan
              rekaya Lalu lintas, tetapi hanya menjaga pada titik tertentu saja, karena mereka ini kan konvoi,
              jadi agar arus lalu lintas tidak terhambat pada, makanya kita sediakan petugas yang berjaga

              neutral - Asep Abdullah Busto (Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sultan Ageng
              Tirtayasa  (IKA  Untirta))  Para  pekerja  di  Banten  tentu  harus  diberi  atensi,  apresiasi  serta
              dukungan dari berbagai pihak termasuk solusi efektif dan akomodatif

              neutral - Asep Abdullah Busto (Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sultan Ageng
              Tirtayasa (IKA Untirta)) Perhitungan UMK berdasarkan formulasi perhitungan dalam PP 36 Tahun
              2021 dihitung berdasarkan data dari hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
              Provinsi Banten meliputi data survei terhadap nilai Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Batas atas dan
              bawah Angka Ratarata konsumsi perkapita dan ratarata jumlah Anggota Rumah Tangga (ART)
              serta  variabel  lainnya  secara  komprehensif  yang  selanjutnya  dimasukan  dalam  rumus
              perhitungan upah menjadi nilai UMP dan UMK, sehingga nilai UMP dan UMK yang ditetapkan
              memiliki  landasan  argumentasi  yang  kuat,  rasional  dan  dapat  dipertanggungjawabkan  baik
              secara faktual, ilmiah maupun yuridis



              Ringkasan

              Penolakan terhadap Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang ditetapkan Gubernur Banten,
              Wahidin Halim, terus bergulir. Di Kabupaten Serang, ribuan buruh menuntut Wahidin mundur
              dari kursi gubernur, sementara di Tangerang, buruh konvoi menyuarakan penolakan hingga ke
              Istana Negara di Jakarta. Sejumlah buruh yang tergabung dalam serikat Federasi Kebangkitan
              Buruh Indonesia menggelar aksi tolak kebijakan Pemerintah daerah yang tidak menaikkan upah
              minimum Kabupaten/



              GUBERNUR DIDESAK MUNDUR

              SERANG, BANPOS -- Penolakan terhadap Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang ditetapkan
              Gubernur Banten, Wahidin Halim, terus bergulir. Di Kabupaten Serang, ribuan buruh menuntut
              Wahidin  mundur  dari  kursi  gubernur,  sementara  di  Tangerang,  buruh  konvoi  menyuarakan
              penolakan hingga ke Istana Negara di Jakarta.

              Sejumlah buruh yang tergabung dalam serikat Federasi Kebangkitan Buruh Indonesia menggelar
              aksi tolak kebijakan Pemerintah daerah yang tidak menaikkan upah minimum Kabupaten/

              Kota (UMK), Rabu (8/12). Selain itu, aksi yang diikuti oleh puluhan buruh di depan PT Parkland
              World  Indonesia  (PW1) 1  ini  menuntut  agar  Gubernur  Banten,  Wahidin  Halim  (WH)  diganti,
              lantaran  telah  menyakiti  puluhan  ribu  buruh  melalui  statementnya  yang  dinilai  tidak  pantas
              terucap dari seorang kepal daerah.

              Kerua  Federasi  Konstruksi,  Umum  dan  Informal  (FKUI)  Kabupaten  Serang,  Fajar  Janata,
              menegaskan  bahwa  kalimat  yang  disampaikan  oleh  WH  tidak  sepatutnya  dilontarkan.  la
              menyebut, daripada mengganti puluhan ribu buruh, lebih baik mengganti satu orang Gubernur,
              "Salah satu tuntutan aksi ini ya gantiGubernur, karena telah mencederai kami para buruh yang



                                                           272
   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278