Page 312 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 312
Ringkasan
Perwakilan buruh yang berdemo di depan Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021)
diperbolehkan masuk ke kantor Gubernur Anies untuk melakukan audiensi. Pada saat audiensi,
sejumlah perwakilan buruh yang terafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)
hanya ditemui oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Andri
Yansyah; Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Taufan Bakri, dan anggota Tim
Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
GERAM TAK BERANI BATALKAN UMP, PENDEMO SEBUT ANIES BAWESDAN
GUBERNUR BENCONG, TAK SESUAI JANJI
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Perwakilan buruh yang berdemo di depan Gedung Balai Kota, Jakarta
Pusat, Rabu (8/12/2021) diperbolehkan masuk ke kantor Gubernur Anies untuk melakukan
audiensi.
Pada saat audiensi, sejumlah perwakilan buruh yang terafiliasi dengan Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia (KSPI) hanya ditemui oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan
Energi (Disnakertransgi) Andri Yansyah; Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Taufan Bakri, dan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Tak ada lagi Gubernur DKI Anies Baswedan menemui mereka, yang beberapa hari sebelumnya
sempat lesehan dengan buruh dan berjanji akan menaikkan UMP DKI 2022.
Karena janji itu pula massa buruh yang terafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
(KSPI) menggeruduk Balai Kota DKI Jakarta menagih janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
untuk menaikkan upah minimum provinsi (UMP).
Sebelum perwakilan buruh ditemui para wakil Aies, massa dari Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia (FSPMI) DKI Jakarta datang sambil membawa sejumlah atribut.
Setelah mereka pergi, massa selanjutnya datang dari Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi,
Pertambangan, Minyak, Gas Bumi dan Umum (FSP KEP) DKI Jakarta. Mereka berorasi sambil
mengkritik Anies yang tak berani menaikkan UMP DKI.
"Hari ini kita kemari, kembali ketemu dengan gedung yang mulia ini, yang di situ ada Pak Anies
Baswedan. Mana janjinya tempo hari saya katakan gubernur bencong! Saya nyatakan iya!
Karena apa? Apa? Apa Kawan? Tidak berani menaikkan UMP DKI," ujar seorang orator di lokasi.
"Tiap hari kawan-kawan berantem dengan istrinya, betul? Karena kenaikan upah tak seusai
prediksi! Kami menantang Gubernur Pak Anies, jangan hanya menge-prank, tapi buktikan secara
inkonstitusional PP 36 tidak berlaku," sambungnya.
Massa buruh pada akhir bulan lalu juga berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan
Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pukul 10.50 WIB, Senin (29/11). Mereka menuntut surat
keputusan upah minimum provinsi 2022 dicabut.
Massa buruh meminta Anies mengambil sikap membatalkan penetapan UMP 2022. Buruh
berharap Anies tak jadi gubernur penakut.
"Saya mengatakan, Pak Anies Baswedan, jangan menjadi gubernur yang bencong, jangan jadi
gubernur yang takut, karena hari ini jelas-jelas itu putusan MK, Gubernur DKI harus berani
melawan itu, Gubernur Jabar belum menetapkan upah, kenapa berani-beraninya menetapkan
311