Page 41 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 41

Ida  menjelaskan,  keempat  isu  tersebut  adalah  mengenai  penciptaan  lapangan  kerja  yang
              berkelanjutan  serta  pasar  kerja  yang  inklusif  dan  afirmasi  pekerjaan  yang  layak  untuk
              penyandang disabilitas.

              Fokus  lainnya  adalah  pengembangan  kapasitas  sumber  daya  manusia  untuk  pertumbuhan
              produktivitas yang berkelanjutan. Kemudian, mengenai perlindungan tenaga kerja yang adaptif
              dan inklusif dalam merespons dunia kerja yang terus berubah.

              "Sebagai Presidensi G-20, Indonesia ingin menghasilkan inisiatif yang konkret untuk mendorong
              pemulihan kondisi ketenagakerjaan global agar segera pulih," kata Ida saat membuka Kelompok
              Kerja G-20 Bidang Ketenagakerjaan (Employment Working Group/EWG), Kamis (9/12).

              Ida  menyampaikan,  Indonesia  akan  memanfaatkan  presidensi  G-20  untuk  berkontribusi  bagi
              pembangunan ketenagakerjaan nasional, regional, dan global yang lebih merata. "Juga lebih adil
              dan tentu saja lebih inklusif," katanya.

              Menurut  Ida,  hal  tersebut  sesuai  dengan  arahan  Presiden  Joko  Widodo  ketika  meresmikan
              Presidensi G-20 Indonesia beberapa waktu lalu.

              Dia menegaskan, Presidensi G-20 Indonesia tidak hanya seremonial belaka, tetapi juga akan
              digunakan  demi  mendorong  aksi  nyata  dari  negara-negara  anggota  dan  memperjuangkan
              aspirasi serta kepentingan negara-negara berkembang.

              "Presidensi G-20 Indonesia berusaha mendorong upaya bersama untuk meningkatkan kondisi
              ketenagakerjaan dunia untuk pulih bersama dari double disruption, yaitu pergeseran pekerjaan
              akibat digitalisasi atau automasi yang dipercepat dengan adanya pandemi Covid-19," kata Ida.

              Indonesia  juga  memanfaatkan  posisi  sebagai  presidensi  G-20  untuk  memamerkan  sejumlah
              inovasi kepada para delegasi dari negara-negara anggota G-20. Dalam rangkaian First Sherpa
              Meeting  G-20  pada  Rabu  (8/12),  Indonesia  mengajak  delegasi  mengunjungi  Pusat  Industri
              Digital Indonesia 4.0 (PIDI4.0).

              Para  delegasi  kemudian  menandatangani  digitalsignboard  G-20.  PIDI4.0  merupakan  sebuah
              lembaga  pemerintah,  khususnya  bagian  dari  Badan  Pengembangan  Sumber  Daya  Manusia
              Industri  (BPSDMI),  yang  diharapkan  dapat  mendukung  industri  di  Indonesia  dalam
              bertransformasi  menuju  Industri  4.0.  Dengan  ditampilkannya  inovasi-inovasi  digital  pada
              kunjungan  tersebut,  diharapkan  dapat  menarik  negara  lain  untuk  berinvestasi  ke  Indonesia.
              Dengan masuknya investasi, akan menambah lapangan pekerjaan di Tanah Air.

              Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pembangunan PIDI
              4.0  merupakan  solusi  satu  atap  dalam  percepatan  transformasi  industri  4.0  di  Indonesia
              "Sekaligus  menjadi  showcasing  atas  program  Making  Indonesia  4.0  kepada  dunia,  terutama
              dalam  hal  digitalisasi,"  kata  Airlangga  dalam  keterangannya,  kemarin.    antaraed:  satria
              kartikayudha
















                                                           40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46