Page 55 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 FEBRUARI 2021
P. 55
MENAKER IDA: K3 TINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA
Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan memiliki perhatian yang tinggi terhadap masalah
perlindungan kesejahteraan pekerja, terutama yang terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3). Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, salah satu kunci penting dari
pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul adalah membangun budaya K3 yang
baik.
"Dengan budaya K3 yang baik, maka angka kecelakaan kerja bisa ditekan, yang pada akhirnya
akan meningkatkan produktivitas kerja," kata Menaker Ida pada acara Apel Mahasiswa K3
Seluruh Indonesia, Kuliah Umum, dan Webinar K3 Nasional di Jakarta, Senin (15/2/2021).
Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan pada 2019 terdapat 114 ribu kasus kecelakaan kerja,
dan pada 2020 kasus tersebut terjadi peningkatan. Pada rentang Januari hingga Oktober 2020,
BPJS Ketenagakerjaan mencatat terdapat 177 ribu kasus kecelakaan kerja. Menurut Menaker
Ida, jika angka tersebut dihitung berdasarkan jumlah klaim yang diajukan oleh pekerja yang
mengalami kecelakaan kerja, angka kecelakaan kerja yang sesungguhnya jauh lebih besar.
Karena belum semua tenaga kerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Berdasarkan data tersebut, kita semua dituntut untuk lebih serius dalam menerapkan budaya
K3 karena Kecelakaan kerja tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi, moril dan
kerusakan lingkungan, namun juga dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan
masyarakat," terangnya.
Oleh karena itu, kata Menaker Ida, penting bagi dunia usaha dan industri di Indonesia untuk
melihat korelasi antara investasi pada K3 dan kinerja. Baginya, perusahaan yang meningkatkan
investasi di bidang K3, tingkat kecelakaan akibat kerja akan menurun, sehingga pada ujungnya,
kinerja dan produktivitas menjadi lebih baik.
"Jika kita baca success story dari perusahaan-perusahaan multinasional, kita bisa melihat betapa
mereka memiliki kesadaran untuk investasi di bidang K3. Budaya K3 telah menjadi value penting
bagi perusahaan," ucapnya.
Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, menyatakan, pemerintah senantiasa mendorong SDM unggul
di bidang K3 untuk meningkatkan perlindungan pekerja dan meningkatkan produktivitas.
Menurut Sekjen Anwar, pelaksanaan K3 akan mencegah dan meminimalkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja, dapat menunjang peningkatan produktivitas dan kesejahteraan, serta
peningkatan daya saing perusahaan untuk keberlajutan usaha.
"Keberhasilan program K3 juga akan menghasilkan peningkatan indeks pembangunan manusia.
Peningkatan ini akan sangat membantu menunjang pembangunan nasional dan peningkatan
daya saing nasional. Di samping itu, pengembangan program k3 juga merupakan salah satu
indikator tercapainya tujuan pembangunan berkelajutan (SDGs)," kata Sekjen Anwar.
Sementara Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang, menjelaskan arah kebijakan K3
adalah kemandirian masyarakat berbudaya K3 berkelanjutan tahun 2025. Kebijakan ini terdiri
dari strategi promosi K3 nasional; strategi penguatan kapasitas sumber daya K3; strategi
pengawasan dan penegakan hukum norma K3; strategi penguatan Sistem Pelaporan dan
Manajemen Informasi K3 Nasional; dan strategi penguatan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi
K3. "Dalam mencapai SDM K3 Unggul, metodenya terdiri dari pembinaan/training, penetapan
standar kompetensi, peningkatan Pelaksanaan uji kompetensi, evaluasi dalam rangka
Kewenangan, Pemberian kewenangan (penunjukan/lisensi), " kata Dirjen Haiyani Adapun untuk
peningkatan SDM di bidang K3 yang unggul dilakukan seminar/webinar/workshop/study
banding, upgrading teknis, bimbingan teknis, penerapan teknologi modern, dan pemberian
kewenangan (penunjukan/lisensi).
54