Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2020
P. 118

tentang  Penetapan  Upah  Minimum  tahun  2021 pada  Masa Pandemi  COVID-19.  Kementerian
              Ketenagakerjaan  beralasan  kebijakan  tersebut  merupakan  akibat  kondisi  perekonomian  dan
              perusahaan yang tertekan karena adanya pandemi.

              Head  of  Research  Team  Mirae  Asset  Sekuritas,  Hariyanto  Wijaya,  menyayangkan  kebijakan
              tersebut.  Menurut  dia,  upah  yang  stagnan  akan  membuat  konsumsi  rumah  tangga  tidak
              maksimal di 2021. Padahal, perekonomian Indonesia sempat anjlok karena konsumsi domestik
              yang terguncang akibat pandemi COVID-19.

              "UMP relatif stagnan. Ini membuat consumption domestik tidak maksimal untuk 2021. Semua
              provinsi telah menetapkan kenaikan UMP 0 persen. Hanya 5 provinsi yang menetapkan kenaikan
              yaitu  Jakarta,  Jawa  Tengah,  Yogyakarta,  Jawa  Timur  dan  Sulawesi  Selatan,"  ujar  Hariyanto
              dalam Webinar Investasi - Prospek Ekonomi 2021 & Dampak Omnibus Law Terhadap Industri
              Mirae Asset Sekuritas, Selasa (8/11).

              Seperti  diketahui  pada  kuartal  II  dan  II  tergerus  karena  lesunya  konsumsi  rumah  tangga.
              Lesunya  konsumsi  domestik  ini  disebabkan  karena  para  pekerja  telah  mengalami  banyak
              tekanan.

              Salah  satunya  besaran  upah  atau  gaji  yang  dipotong  oleh  perusahaan  atau  pemberi  kerja.
              Hariyanto  menjelaskan, berdasarkan  data  BPS  per  Agustus  2020,  upah pekerja  di  Indonesia
              menurun 5 persen secara year on year.

              Meski demikian, Hariyanto mengatakan pihaknya cukup optimistis bahwa penurunan upah ini
              akan kembali normal di tahun depan seiring dengan aktivitas ekonomi Indonesia yang mulai
              pulih.

              Hariyanto berharap, kembalinya tingkat upah ke level normal bisa menggantikan tidak adanya
              kenaikan di tahun depan. Hal tersebut juga diharapkan bisa mendorong konsumsi domestik.
              Ditambah adanya perbaikan dalam tingkat mobilitas masyarakat.
              "Kami percaya tahun depan pemotongan gaji ini akan kembali ke normal ke 100 persen sehingga
              ini mensupport konsumsi domestik 2021. Selain itu terjadi perbaikan confident dalam mobilitas
              yang diharapkan juga men- support konsumsi domestik," ujarnya.

































                                                           117
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123