Page 214 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2020
P. 214

Di mana dalam regulasi tersebut, khususnya pasal 53 ayat 1 disebut kan bahwa Pemerintah,
              Pemerintah  Daerah,  BUMN,  dan  BUMD  wajib  mempekerjakan  2  persen  difabel  dari  jumlah
              pegawai.

              Sementara pada ayat 2 pasal yang sama menyebutkan perusahaan swasta wajib mempekerjakan
              paling sedikit 1% dari total pegawai.

              Selain itu juga sebaiknya pemberdayaan CSR (Corporate Social Responsibility) dari pengusaha
              kepada penyandang disabilitas perlu ditingkatkan agar dapat memperbaiki ekosistem ekonomi
              komunitas disabilitas.

              Hal  tersebut  terungkap  dalam  Web  Seminar  (Webinar)  memperingati  Hari  Disabilitas
              Internasional bertajuk "Mewujudkan Pekerja Disabilitas yang Inklusi Dengan Program Kembali
              Kerja" yang diselenggarakan BPJamsotek, Selasa (8/12/2020).

              Direktur Pelayanan BPJamsotek Krishna Syarif berpesan kepada seluruh masyarakat agar momen
              webinar  peringatan  Hari  Disabilitas  Internasional  ini  dijadikan  sarana  untuk  lebih  berpikiran
              terbuka  terhadap  hak  para  penyandang  disabilitas,  meningkatkan  kesadaran  publik,  dan
              pemahaman serta penerimaan terhadap penyandang disabilitas. "Kepada para stakeholder dan
              perusahaan  peserta  agar  mendukung  semaksimal  mungkin  upaya  pemberdayaan  pekerja
              penyandang disabilitas," ujarnya.
              Tidak lupa pula Krishna mengingatkan bahwa perlindungan jaminan sosial adalah hak seluruh
              warga negara yang dijamin oleh Undang undang. Maka sudah sewajarnya kita mematuhi dan
              memastikan  perusahaan  dan  pekerja  kita  telah  terlindungi  oleh  program  BPJamsotek,  agar
              tenang dalam bekerja dan kesejahteraan pekerja pun terjamin.

              Pada  kesempatan  webinar  kali  ini  sekaligus  juga  diluncurkan  logo  JKK  RTW  sebagai  simbol
              harapan  inklusifitas  disabilitas  di  Indonesia.  Direktur  Utama  BPJamsotek  Agus  Susanto
              berkesempatan  membuka  kegiatan  dan  menyambut  para  peserta  serta  narasumber  yang
              terlibat.

              Tampak  di  antara  para  narasumber  Angkie  Yudistia  yang  merupakan  Staf  Khusus  Presiden
              sekaligus juru bicara kepresidenan bidang sosial.

              Menurut Agus pemahaman, kesadaran dan empati masyarakat sangat penting untuk semakin
              ditingkatkan,  mengingat  para  penyandang  disabilitas  juga  memiliki  hak  dan  kewajiban  yang
              setara sebagai Warga Negara Indonesia. "BPJamsotek berkomitmen untuk terus mendukung
              upaya  pemerintah  dalam  melakukan  transformasi  disabilitas,  dari  yang  sebelumnya  Charity
              Based  Approach  menjadi  Human  Right  Based  Approach  melalui  jaminan  sosial,  khususnya
              program JKK RTW (Jaminan Kecelakaan Kerja Return To Work)," imbuhnya.

              BPJamsotek sebagai badan hukum publik tengah gencar memberikan sosialisasi dan edukasi
              kepada  masyarakat  melalui  webinar  yang  diselenggarakan  terutama  pada  masa-masa  awal
              pandemi.

              Kegiatan seperti ini merupakan sarana bagi BPJamsostek agar tetap berinteraksi dengan peserta
              dan pemangku kepentingan. Pemanfaatan teknologi seperti ini terus dilakukan BPJamsostek agar
              masyarakat tetap mendapatkan informasi terkini dan engage dengan BPJamsotek, tentunya juga
              merupakan  bentuk  empati  dari  BPJamsostek  kepada  peserta  yang  dilakukan  dalam  bentuk
              komunikasi interaktif.

              Selain itu BPJamsostek juga memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan terbaik dan
              berusaha terus adaptif terhadap kebutuhan peserta.




                                                           213
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219