Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2020
P. 34

LIBUR PILKADA TAK MAMPU GERAKKAN EKONOMI DI MASA PANDEMI

              Jakarta - Indonesia tengah riuh oleh pergelaran pemilihan kepala daerah ( Pilkada ) serentak
              2020 yang jatuh pada hari ini, Kamis (9/12). Pemerintah pun memberlakukan hari libur untuk
              memberikan kesempatan kepada pekerja atau buruh untuk menggunakan hak suaranya dalam
              perayaan pesta demokrasi .

              Namun, Ekonom sekaligus Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef),
              Bhima Yudhistira Adhinegara menilai libur Pilkada serentak tahun ini tak berdampak signifikan
              terhadap geliat ekonomi. Mengingat pesta demokrasi kali ini masih dihantui oleh penyebaran
              virus Covid-19 .

              "Libur Pilkada serentak ini dampaknya tidak besar bagi ekonomi. Apalagi ada kenaikan kasus
              Covid-19 dalam seminggu terakhir, sehingga orang masih tertahan untuk melakukan kegiatan
              sosial ekonominya walau libur," keras dia saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (9/11).

              Bhima mengatakan, keputusan masyarakat untuk lebih memilih tinggal di rumah dalam libur
              Pilkada tahun ini sangat beralasan. Salah satunya untuk menghindari kerumunan karena berisiko
              sebagai media penularan virus mematikan asal China itu.

              "Kondisi  ini  berbeda  dengan  libur  Pilkada  saat  normal.  Di  mana  masyarakat  banyak
              menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas sosial ataupun ekonomi, misalnya berbelanja
              atau berwisata," terangnya.

              Selain itu, Bhima menilai lesuhnya geliat ekonomi pada libur Pilkada serentak kali ini akibat belum
              membaiknya  daya  beli  masyarakat  dampak  pandemi  Covid-19.  Alhasil  masyarakat  masih
              menahan tingkat konsumsi.

              "Daya beli yang sedang turun ini mengakibatkan konsumsi juga di rem walau ada libur Pilkada .
              Kan hotel sepi dan mall juga masih sepi. Biasanya penuh saat libur Pilkada kan," tutupnya.

              Reporter:  Sulaeman  Sumber:  Merdeka.com  Sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida
              Fauziyah, mengingatkan para pengusaha agar memberikan kesempatan kepada pekerja atau
              buruh untuk menggunakan hak suaranya saat Pilkada nanti. Namun demikian, pekerja harus
              tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

              Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/14/HK.04/XII/2020
              tentang Hari Libur Bagi Pekerja/Buruh Pada Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan
              Wakil  Gubernur,  Bupati  dan  Wakil  Bupati,  serta  Walikota  dan  Wakil  Walikota  Tahun  2020,
              tertanggal 7 Desember 2020. Surat ini ditujukan bagi Para Gubernur di seluruh Indonesia.

              "Bagi pekerja atau buruh yang daerahnya melaksanakan Pilkada dan harus bekerja pada hari
              pemungutan suara, maka pengusaha mengatur waktu kerja sedemikian rupa agar pekerja atau
              buruh dapat menggunakan hak pilihnya," kata Ida Fauziyah dalam keterangannya, Senin (7/12).

              Menaker menambahkan, bagi pekerja atau buruh yang bekerja pada hari pemungutan suara,
              maka berhak atas upah kerja lembur dan hak-hak lainnya, sesuai dengan ketentuan peraturan
              perundang-undangan.

              "Begitupun dengan pekerja atau buruh yang daerahnya tidak melaksanakan Pilkada dan tetap
              harus masuk kerja, maka pelaksanaan hak-haknya sama, yakni berhak atas upah kerja lembur
              dan hak-hak lainnya," ujarnya.





                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39