Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2020
P. 89

"Program  ini  merupakan  yang  pertama  kali  dan  satu-satunya  di  Jawa  Timur.  Kami  sangat
              mengapresiasi.  Diharapkan,  ke  depan  semakin  banyak  daerah  yang  melaksanakan  program
              serupa," ujar Agus Susanto dalam rapat tim koordinasi pelaksanaan program JKK dan JKM bagi
              peserta bukan penerima upah di Aston Hotel Madiun, Selasa.

              Ia menilai, melalui program Siaga Kita, Pemkot Madiun telah bersinergi dengan BPJAMSOSTEK
              yang memiliki tugas mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh tenaga kerja di
              Indonesia sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS.

              Bahkan program SIaga Kita telah memiliki payung hukum yakni Perda Nomor 6 Tahun 2020
              tentang  Penyelenggaraan  Program  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  dan  Jaminan  Kematian  Bagi
              Pekerja Bukan Penerima Upah.

              Dalam  program  tersebut  Pemkot  Madiun  membayar  premi  asuransi  JKK  dan  JKM  sebesar
              Rp16.800  per  orang  per  bulan  bagi  ribuan  pekerja  informal  warga  setempat  yang  telah
              terverifikasi. Total anggaran yang digelontorkan dari APBD setempat pada program itu mencapai
              lebih dari Rp900 juta.

              Wali  Kota  Madiun  Maidi  mengatakan  program  Siaga  Kita  yang  dilaksanakan  dengan  BPJS
              Ketenagakerjaan itu telah menjaring 3.726 pekerja bukan penerima upah atau informal warga
              Kota Madiun. Mereka di antaranya, pelaku UMKM, PKL, tukang becak, kuli bangunan, tukang
              tambal ban, dan masih banyak lagi.

              Dengan adanya jaminan itu diharapkan masyarakat bisa bekerja lebih giat dan merasa aman.
              Serta, tidak khawatir dengan kondisi keluarga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

              "Kelangsungan  hidup  masyarakat  ke  depan  ini  harus  kita  perhatikan.  Jangan  sampai  ketika
              tulang  punggung  keluarganya  jatuh,  anggota  keluarga  yang  lain  ikut  menderita  dan  anak-
              anaknya tidak bisa melanjutkan sekolah," kata Wali Kota Maidi.

              Jika terjadi kecelakaan kerja bahkan sampai mengakibatkan meninggal dunia, maka keluarga
              dari  pekerja  tersebut  akan  mendapatkan  santunan.  Juga,  diberikan  jaminan  pendidikan bagi
              anak korban. Sehingga, seluruh keluarga yang ditinggalkan tetap dapat melanjutkan hidupnya.

              Sementara, pada kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis kartu peserta,
              bantuan  subsidi  upah,  dan  manfaat  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  lainnya  kepada  peserta.
              Selain itu, pemkot-BPJS Ketenagakerjaan juga menyerahkan santunan kematian bagi keluarga
              pekerja.

              Selain dihadiri oleh Dirut BPJAMSOSTEK Agus Susanto dan Wali Kota Madiun Maidi, kegiatan
              tersebut juga dihadiri Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Jawa Timur Dodo Suharto, Kepala
              BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Madiun Tito Hartono, Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya, Sekda
              Kota Madiun Rusdiyanto, dan jajaran Pemkot Madiun dan BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Madiun.




















                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94