Page 170 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 170

LEBIH DARI SETENGAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA DI JABAR MENAIKAN UPAH
              MINIMUM
              Lebih dari setengah jumlah kabupaten dan kota di Jabar menaikan upah minimum wilayahnya,
              UMP 2021. Karawang masih tetap memegang rekor tertinggi dalam penetapan upah tersebut.
              Demikian pula, UMK terendah yang berlaku di Kota Banjar.

              Menurut Sekda Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, ada 17 kabupaten dan kota yang memutuskan
              melakukan kenaikan UMK 2021. Sepuluh lainnya mengambil langkah tak mengubah besaran
              UMK-nya dengan pertimbangan masih dalam suasana pandemi Covid-19.

              "Sisanya, 17 kabupaten dan kota, ada kenaikan (UMK). Kebijakan ini didasarkan kepada inflasi
              dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) baik secara nasional, provinsi, maupun kabupaten dan
              kota," katanya saat mengumumkan UMK terbaru Jabar seperti dalam keterangan yang diterima.

              Penetapan UMK tersebut dituangkan dalam melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat No 561
              Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 yang diteken
              Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Sabtu, 21 November 2020.

              Dijelaskan, sejumlah pertimbangan menjadi dasar penetapan keputusan itu. Di antaranya surat
              edaran Menaker Tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Covid-19.

              Kemudian, rekomendasi bupati dan walikota se-Jabar tentang penetapan UMK, kemudian berita
              acara Dewan Pengupahan Provinsi Jabar yang memuat sejumlah saran dan pertimbangan dalam
              penetapan upah minimum.

              Dengan  demikian,  pihaknya  pun  memahami  adanya  daerah  yang  memilih  kenaikan  UMK.
              Pasalnya, alasan kenaikan tersebut lebih kepada pertimbangan laju inflasi dan laju pertumbuhan
              ekonominya.  "Kami  pun  melihat  hal  itu  masih  terlihat  wajar  dan  disesuaikan  dengan
              perkembangan  yang  terjadi  di  wilayahnya,"  katanya  sambil  meminta  keputusan  gubernur
              tersebut bisa diterima seluruh pihak.

              Meski menghormati pilihan daerah yang menahan UMK-nya untuk tidak naik, pihaknya memberi
              mereka  kesempatan  untuk  mengevaluasi  kondisi  inflasi  dan  laju  pertumbuhan  ekonomi  di
              semester  pertama  yakni  pada  triwulan  I-2021  dan  triwulan  II-2021.  "Karenanya,  sangat
              memungkinkan untuk yang saat ini tidak menaikkan UMK dan seiring pemulihan ekonomi kita,
              (nantinya) akan ada perbaikan," kata Setiawan.

              Ke-17 daerah di Jabar yang mengalami kenaikan UMK 2021 sebagian terkonsentrasi di kawasan
              dekat  ibukota,  kawasan  Bandung  Raya,  dan  perbatasan  Jateng.  Besaran  kenaikannya  pun
              bervariasi dari Rp 200 ribuan hingga sekitar Rp 50 ribuan.

              Daerah-daerah  yang  UMK-nya  naik  pada  tahun  depan  adalah  Kabupaten  Karawang,  Bekasi,
              Bogor,  Purwakarta,  Bandung  Barat,  Sumedang,  Bandung,  Sukabumi,  Subang,  Indramayu,
              Cirebon, Majalengka, serta Kota Bekasi, Depok, Bandung, Cimahi dan Cirebon.

              Daerah yang tak menaikan UMK di 2021 yaitu Kabupaten Cianjur, Tasikmalaya, Garut, Kuningan,
              Ciamis, dan Pangandaran, serta Kota Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Banjar.

              Untuk tahun ini, Kabupaten Karawang tetap memiliki upah tertinggi di Jabar sekaligus nasional
              dengan  angka  Rp4.798.312,00  atau  naik  Rp  203.987  dibandingkan  UMK  tahun  sebelumnya
              sebesar  Rp4.594.324,54,  sementara  Kota  Banjar  masih  berada  di  angka  terendah  yakni
              Rp1.831.884,83 (sama seperti UMK 2020).





                                                           169
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175