Page 189 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 189

Ringkasan

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di
              Jawa Barat. Dari 27 kabupaten/kota, ada 17 wilayah yang besaran UMK-nya mengalami kenaikan
              dan 10 daerah tidak menaikkan UMK 2021. Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
              (KSPSI) Jawa Barat Roy Jinto Ferianto mengatakan pihaknya mengapresiasi apa yang sudah
              dilakukan  oleh  Gubernur  Jabar  Ridwan  Kamil.  Pasalnya  telah  mengambil  keputusan  terkait
              besara UMK sesuai rekomendasi dari daerah.



              UMK 2021 CIANJUR TIDAK NAIK, BURUH MINTA RIDWAN KAMIL REVISI SK

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di
              Jawa Barat. Dari 27 kabupaten/kota, ada 17 wilayah yang besaran UMK-nya mengalami kenaikan
              dan 10 daerah tidak menaikkan UMK 2021. Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
              (KSPSI) Jawa Barat Roy Jinto Ferianto mengatakan pihaknya mengapresiasi apa yang sudah
              dilakukan  oleh  Gubernur  Jabar  Ridwan  Kamil.  Pasalnya  telah  mengambil  keputusan  terkait
              besara UMK sesuai rekomendasi dari daerah.

              "Pertama bahwa terkait upah minimum yang ditetapkan tadi malam terhadap kabupaten/kota
              yang naik sesuai rekomendasi kepala daerahnya kita mengapresiasi sikap gubernur menetapkan
              itu," kata Roy via sambungan telepon, Minggu (22/11/2020).

              Roy  mengungkapkan,  sebetulnya  bukan  10  kabupaten  kota  yang  tidak  mengalami  kenaikan
              UMK. Melainkan, ada sembilan. Pasalnya Kabupaten Cianjur mengajukan sebesar 8 persen agar
              UMK naik. "Kedua, ada beberapa persoalan terutama persoalan Kabupaten Cianjur. Kabupaten
              Cianjur  dalam  rekomendasi  terakhir  adalah  kenaikan  8  persen,  dalam  SK  tidak  naik  dengan
              alasan adanya surat dari Pjs Bupati Cianjur yang diturunkan pada Tanggal 20 November yang
              mengklarifikasi rekomendasi tersebut. Itu yang dijadikan dasar oleh gubernur untuk menetapkan
              UMK Cianjur tidak naik," ungkapnya.

              Pihaknya tidak tahu menahu, sejak kapan surat susulan itu terbit. Padahal, menurutnya segala
              keputusan terkait UMK harus dibahas oleh dewan pengupahan. "Nah surat susulan klarifikasi
              tersebut, tidak diketahui dan tidak pernah dibahas oleh dewan pengupahan Provinsi Jabar pada
              Tanggal 20 kemarin. Surat itu tidak pernah dibahas di dewan pengupahan tapi dijadikan dasar
              untuk tidak menaikkan UMK Kabupaten Cianjur," tuturnya.

              Hal tersebut, cukup disayangkan oleh Roy dan serikat pekerja Jabar dan Cianjur. "Ini menjadi
              persoalan dan mengundang reaksi teman-teman buruh di Cianjur dan teman-teman buruh Jabar.
              Jadi, persoalan-persoalan itu yang hari ini ada," ujarnya.

              Terkait, kabupaten/kota yang tidak mengajukan kenaikan UMK, dia mempertanyakan kenapa
              Ridwan  Kamil  tidak  berani  menggunakan  diskresi  untuk  mengambil  keputusan.  "Khususnya
              Cianjur  dan  beberapa  kabupaten/kota  yang  tidak  naik  dan  gubernur  tidak  menggunakan
              diskresinya untuk menaikkan UMK di kabupaten/kota tersebut. Terhadap kabupaten/kota yang
              sejak  awal  merekomendasikan  tidak  naik  agar  Pak  Gubernur  gunakan  kewenangannya  atau
              diskresi  untuk  menaikkan  UMK  di  kabupaten  kota  lain  agar  terwujud  keadilan  teman-teman
              buruh  yang  ada  di  daerah  yang  tidak  naik  upah  ini  agar  mendapatkan  keadilan  yang  sama
              dengan kenaikan UMK di tahun 2021," jelasnya.
              Pihaknya meminta kepada Gubernur Jabar agar merevisi, SK penetapan UMK untuk Kabupaten
              Cianjur. "Kita meminta kepada Gubernur Jabar, melakukan revisi terhadap SK UMK Kabupaten
              Cianjur untuk menaikkan sesuai rekomendasi bupatinya 8 persen dari UMK 2020," ujarnya.


                                                           188
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194