Page 191 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 191

RPP PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO HAMPIR RAMPUNG

              Pemerintah  mengklaim  penyusunan  draf  Rancangan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  tentang
              Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Tatacara Pengawasan hampir rampung.

              Nantinya, PP tersebut akan menetapkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dalam
              mengimplementasikan konsep perizinan berbasis risiko atau Risk Base Approach (RBA).

              Seperti diketahui, saat ini setiap kegiatan usaha dipersyaratkan memiliki berbagai izin yang cukup
              banyak  untuk  melakukan  kegiatan  usaha,  tanpa  mempertimbangkan  skala  usaha  maupun
              kompleksitas kegiatan usaha.

              Setiap kementerian/lembaga (K/L) memiliki pola dan kebijakan yang berbeda dalam mengatur
              perizinan  usaha  di  sektornya  sehingga  banyak  peraturan  (hyper  regulation)  yang  mengatur
              tentang perizinan untuk usaha.
              "Perizinan berusaha yang berbasis risiko akan memberikan kemudahan dan kepastian, sesuai
              arahan  Bapak  Presiden  agar  segera  dilakukan  pemangkasan  perizinan  berusaha,
              penyederhanaan prosedur perizinan dan penerapan standar usaha. Dengan demikian, perizinan
              akan lebih mudah dan cepat, dan pengawasan akan lebih optimal," kata Menko Airlangga dalam
              keterangan resminya, Jumat (20/11/2020).

              Melalui  RPP  ini,  pemerintah  menetapkan  perizinan  menggunakan  pendekatan  berbasis  risiko
              untuk menetapkan jenis perizinan berusaha pada seluruh sektor usaha. Alhasil, setiap K/L dan
              pemda bakal menggunakan pola yang sama yaitu pendekatan berbasis risiko dalam kebijakan
              perizinan berusaha untuk bidang usaha.

              Setiap K/L melakukan analisis tingkat risiko dan menetapkan tingkat risiko usaha yaitu tingkat
              risiko rendah, menengah atau tinggi. Dengan demikian, proses perizinan dalam membuka usaha
              di Indonesia akan menjadi lebih mudah dan cepat, serta menciptakan kepastian usaha.

              RPP tentang NSPK ini merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Cipta Kerja yang
              mengatur tentang jenis perizinan berusaha untuk kegiatan usaha di semua sektor (kompilasi
              pengaturan dari 18 K/L yang menjadi pembina sektor dan regulator setiap bidang usaha).

              Pengelompokan  bidang  usaha  mengacu  kepada  Klasifikasi  Baku  Lapangan  Usaha  Indonesia
              (KBLI) tahun 2020. Pengaturan dalam RPP ini juga mencakup tentang Kewenangan penerbitan
              perizinan dan pelaksanaan pengawasan.
              "RPP  ini  akan  mengatur  tentang  norma  perizinan  berusaha  berbasis  risiko  dan  tatacara
              pengawasan yang harus dijadikan referensi oleh semua K/L dan pemda yang sudah disiapkan
              oleh  Kemenko  Perekonomian.  Juga  mengatur  tentang  norma  pelayanan  perizinan  berusaha
              melalui sistem OSS yang disiapkan oleh BKPM, serta NSPK untuk masing-masing sektor yang
              ditetapkan oleh setiap K/L terkait," jelasnya.

              Lebih  lanjut,  sudah  ada  18  K/L  yang  telah  menyelesaikan  proses  NSPK  tersebut  antara  lain
              Kementerian  Perdagangan,  Kementerian  Perindustrian,  Kementerian  Pertanian,  Kementerian
              Kesehatan,  Kementerian  Perhubungan,  Kementerian  ESDM,  Kementerian  PUPR,  Kementerian
              LHK, KKP, Kominfo, Pertahanan, Kementerian Agama, dan Kementerian Ketenagakerjaan.










                                                           190
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196