Page 199 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 199

Namun Nuur mengingkari janjinya.

              Hanya  berselang  10  hari,  dia  mendapati  pembantunya  itu  mengunggah  foto  anak  Nuur  di
              Facebook.

              Berang,  Nuur  mendamprat  wajah  dan  tangan  TKI  malang  itu  dengan  ponsel  dan  kemudian
              melempar ponsel korban. Akibatnya, wajah Sulis bersimbah darah.

              Setelah kejadian itu, kekejaman Nuur semakin menjadi-jadi.

              Dia menyita handphone Sulis dan terus menampar, menjambak rambut, menendang kepala dan
              memukul kepala korban dengan sapu dan payung.

              Majikan berusia 31 tahun itu juga menyebut Sulis sebagai seorang pelacur dan menuduhnya
              telah menggoda suaminya.

              Hakim Ronald Gwee mengatakan hukuman ini layak dijatuhkan kepada Nuur sebagai peringatan
              bahwa kekejaman terhadap ART tidak akan ditolerir di Singapura.
              Apalagi Sulis harus mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan diri.


              Nuur mengaku bersalah atas 6 pasal kriminal.
              Dia  juga  telah  membayar  lebih  dari  7.000  dollar  Singapura  (Rp  74  juta)  sebagai  bentuk
              kompensasi terhadap Sulis.

              Turuni  Balkon  Apartemen  Lantai  15  Bagaikan  seorang  spiderman,  Sulis  Setyowati  memanjat
              turun dari balkon apartemen lantai 15 di Singapura untuk meloloskan diri dari kekejaman si
              majikan.

              The Straits Times mewartakan, Senin (28/9/2020), TKI berusia 24 tahun itu nekat mengambil
              risiko tinggi setelah disiksa selama 4 bulan oleh Nuur Audadi Yusoff dari kurun waktu Januari
              hingga April 2018.

              Kekejaman fisik Majikan kejam berusia 31 tahun itu menurut persidangan kerap menyiksa secara
              fisik Sulis di apartemennya yang berada di distrik Yishun.

              Peristiwa pertama yang menyulut kemarahan Nuur adalah ketika asisten rumah tangganya itu
              lupa mengoleskan minyak di perut anaknya yang mengakibatkan si anak menangis.
              Karena  sangat  marah,  Nuur  kemudian  meludahi  dan  menampar  dua  kali  wajah  Sulis,  yang
              sempat membuatnya mengajukan pengunduran diri.

              Nuur menolak dan berjanji tidak akan menganiayanya lagi.

              TKI  dari  Jawa  Timur  itu  memilih  bertahan  karena  dia  memerlukan  gaji  sebesar  580  dollar
              Singapura (Rp 6,3 juta) per bulan untuk menghidupi anaknya di Indonesia.

              Namun Nuur mengingkari janjinya.

              Hanya  berselang  10  hari,  dia  mendapati  pembantunya  itu  mengunggah  foto  anak  Nuur  di
              Facebook.

              Tidak  terima,  pelaku  mendamprat  wajah  dan  tangan  korban  dengan  ponsel  dan  kemudian
              melempar handphone korban.

              Akibatnya, wajah TKI Sulis bersimbah darah.


                                                           198
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204