Page 311 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 311
Ringkasan
Akibat pandemi Covid-19, Indonesia mengalami resesi yang salah satunya disebabkan lemahnya
arus modal dan menyebabkan meningkatnya angka pengangguran. Aliran modal masuk asing
(capital inflow) dapat terjadi dalam bentuk investasi langsung ( foreign direct investment ) dan
investasi portofolio.
EKONOM INI SEBUT UU CIPTA KERJA SOLUSI ATASI PENGANGGURAN DAN
LEMAHNYA ARUS MODAL
Akibat pandemi Covid-19, Indonesia mengalami resesi yang salah satunya disebabkan lemahnya
arus modal dan menyebabkan meningkatnya angka pengangguran. Aliran modal masuk asing
(capital inflow) dapat terjadi dalam bentuk investasi langsung ( foreign direct investment ) dan
investasi portofolio.
Hadirnya UU Cipta Kerja, kata ekonom UIN Syarif Hidayatullah Jakarta M. Ridwansyah, untuk
memperbaiki regulasi dan birokrasi karena selama ini menghambat investasi dan juga penciptaan
lapangan kerja. "Yang paling harus dibenahi adalah regulasi dan institusi. Omnibus Law ini
mengharmonisasi sekitar 74 Undang-Undang, sehingga faktor regulasi dan koordinasi bisa
diperbaiki dengan harapan bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan
menghasilkan investasi yang lebih tinggi," katanya dalam seminar daring bertajuk UU Cipta Kerja
dan Dampak Resesi terhadap Perekonomian saat Ini dan Proyeksi Perekonomian 2021 yang
digelar Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Lebih jauh Ridwansyah
menerangkan, dihadirkannya UU Cipta Kerja karena pemerintah memiliki target peningkatan
investasi hingga 6,6-7% dan target penciptaan lapangan kerja yang bisa menyerap 2,7 hinga 3
juta per tahun. "Ini karena setiap tahun ada tambahan angkatan kerja baru sekitar 2,5 juta
orang," kata Ridwansyah Ridwansyah melanjutkan, resesi yang disebabkan oleh pandemi saat
ini meningkatkan jumlah angka pengangguran hampir di seluruh negara di dunia. Bahkan negara
sehebat Amerika Serikat dan China pun mengalami peningkatan angka pengangguran. Tak
terkecuali Indonesia. "Sebelum wabah ada 6,8 juta pengangguran. Menurut data yang kami
dapat dari Kemenaker, akibat wabah ada tambahan 3,5 juta pengangguran baru. Estimasi
sekarang ada 9,7 juta pengangguran di Indonesia," kata Senior Technical Advisor World Bank
Program ini.
Menurut Ridwansyah, World Bank meyakini bahwa UU Cipta Kerja adalah wujud reformasi
struktural yang bisa menghadirkan sentimen positif bagi para investor terhadap Indonesia. "Dari
awal World Bank meyakini bahwa ini (UU Cipta Kerja) salah satu bentuk dari reformasi struktural
yang memungkinan Indonesia kedepan akan membuat investor lebih tertarik," ungkap
Ridwansyah. Untuk lebih menguatkan argumennya, Ridwansyah menunjukkan data
meningkatnya sentimen positif para investor setelah disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR RI
pada 6 Oktober lalu.
"Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) ditutup naik 40,45%, 45 saham unggulan (LQ45) naik
9,08 poin. Jadi, ini bentuk sentimen positif para investor dan dunia usaha terkait disahkannya
UU Cipta Kerja," beber Ridwansyah.Sentimen positif itu, lanjut Ridwansyah, berlangsung hingga
pertengahan November. Nilai tukar rupiah relatif membaik atau makin menguat. Untuk itu, World
Bank memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 1 2021 akan bergerak
menjadi positif, menjadi 2% dan inflasi relatif stabil. "Proyeksi optimis itu dengan syarat
implementasi UU Cipta Kerja melalui PP benar-benar disusun dengan baik. Kemudian,
penanganan Covid-19 melalui vaksin karena sumber resesi yang paling berbahaya adalah
uncertainty (ketidakpastian). Syarat lainnya adalah stabilitas politik, " kata Ridwansyah.
Ridwansyah optimistis, jika syarat itu terpenuhi maka pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin
meningkat di tahun 2012. "World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 3,4-
4,4%, Bank Indonesia memproyeksikan 5% pada 2021," pungkas Ridwansyah. Editor: Yudho
Winarto.
310