Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 40

pertemuan terakhir itu, sejatinya masih ada perdebatan terkait besaran UMK. "Ada perbedaan
              pandangan Apindo dan serikat pekerja," ucapnya.
              Apindo meminta UMK tidak naik. Dasar pertimbangan yang dipakai adalah surat edaran (SE) dari
              menteri tenaga kerja. Yakni, SE Nomor 11/ HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum
              2021. Isinya menyatakan, besaran upah minimum tahun depan setara dengan tahun ini. Tidak
              ada penambahan.

              Lain halnya dengan serikat pekerja. Mereka bersikeras meminta UMK tetap naik seperti tahun-
              tahun sebelumnya. Nominal penambahan yang disampaikan Rp 137 ribu. Sebab, sejak pandemi
              korona merebak, beban hidup semakin berat Alhasil, rapat menemui jalan buntu. Sebab, kedua
              pihakmasih bersikeras. Tidak ingin pendapatannya kalah. Melihat itu, pemkot mengambil jalan
              tengah. "Kami usulkan kenaikan sebesar 3,27 persen," tutur Zaini.

              Usulan  penambahan  3,27  persen  itu  tidak  asal  dibuat.  Namun,  penuh  kehati-hatian  serta
              pertimbangan. Pihak disnaker melakukan telaah terlebih dahulu sebelum mengirimkan usulan ke
              Pemprov  Jatim  Ada  dua  dasaryang  menjadi  rujukan  disnaker.  Pertama  melihat  regulasi
              penetapan UMK. Yakni, yang tertuang dalam PP No 78 Tahun 2015. Dalam aturan itu disebutkan
              formulasi  perhitungan  upah.  Caranya,  nilai  UMK  tahun  berjalan  ditambah  inflasi  dan
              pertumbuhan ekonomi. Pemkot menilai, penambahan 3,27 persen masih masuk akal.

              Patokan kedua adalah usulan dari daerah lain. Surabaya melihat wilayah yang tergabung dalam
              ring  1.  Yakni,  Pasuruan,  Sidoarjo,  Mojokerto,  dan  Gresik.  Empat  wilayah  tersebut  sudah
              menyampaikan usulan. Persentase penambahan berkisar 3,27 persen. Bahkan, ada yang lebih.

              Dari informasi yang dihimpun, pembahasan UMK tersebut sempat deadlock. Karena itu, dewan
              pengupahan meminta pemkot mengirimkan dua usulan sekaligus agar tidak berat sebelah. Yakni,
              mewakili pengusaha serta pekerja.

              Sementara itu, perwakilan Apindo Andhi Trias tidak sepakat dengan usulan pemkot tersebut.
              Menurut dia, dalam penentuan UMK, ada tiga pertimbangan yang dianut Yaitu, aspek hukum,
              ekonomi, serta psikologis.

              Dia  mencontohkan  aspek  ekonomi.  Persebaran  vims  korona  menghantam  seluruh  bidang.
              Ekonomi  salah  satunya.  Bahkan,  tidak  sedikit  perusahaan  yang  harus  mengurangi  jumlah
              karyawan Pada aspek hukum, Andhi mempertanyakan rujukan pemkot. Sebab, setidaknya ada
              tiga rujukan yang dipakai. Yakni, UU Cipta Kerja, PP No 78 Tahun 2015, serta SE Nomor 11/
              HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021.

              Nah, jika mengacu UU Cipta kerja, pada regulasi itu tidak disebutkan secara gamblang formulasi
              penentuan UMK. Aturan tersebut hanya menyebutkan upah wajib diberikan. Ketika memakai PP
              No 78 Tahun 2015, seharusnya nilai UMK turun.

              Aspek psikologis juga menjadi perhatian. Menurut Andhi, pemkot seharusnya tidak pilih kasih.
              Tidak  hanya  melihat  kebutuhan  pekerja.  Namun,  juga  memelototi  kondisi  pengusaha.  "Saat
              pandemi, pengusaha susah," jelasnya.

              Sementara itu, perwakilan serikat pekerja Sholikin menjelaskan, sejatinya kenaikan 3,27 persen
              itu masih terbilang kurang. Jauh dari KHL. Awalnya, pekerja meminta penambahan upah di angka
              Rp  600  ribu.  Namun,  lantaran  melihat  kondisi,  serikat  pekerja  melakukan  telaah.  Hasilnya,
              persentase  3,27  persen  bisa  diakomodasi.  "Kami  sepakat  dengan  kenaikan  3,27  persen,"
              jelasnya. (aph/c6/git)







                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45