Page 403 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 403

Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zaenal Arifin Mochtar mengatakan,
              perubahan undang-undang pasca-per-setujuan tidak boleh terjadi. Karena UU Nomor 12 Tahun
              2011  dan  UU  Nomor  15  Tahun  2019  hanya  memberikan  kesempatan  tujuh  hari  untuk
              penyesuaian teknis penyesuaian format dan tidak boleh lagi ada pasal yang diubah dan diutak-
              atik.

              "Dengan segala hormat, saya ingin mengatakan bahwa itu mustahil salah ketik dan itu bukan
              hal yang sepele. Menurut saya, itu praktik dari gejala hapus-menghapus pasal yang terjadi pasca
              pengesahan. Jadi itu enggak bisa dianggap sepele karena itu pelanggaran formil yang sangat
              luar biasa," ia menjelaskan kepada Wahyu Wachid Anshory dari Gatra.

              Zaenal mengingatkan, prosedural pembuatan UU penting untuk dijaga. Prosedural itu ada untuk
              menjaga faimess dari negara yang sedang berhadapan dengan warga. "Jadi tentu saja, menurut
              saya, jauh lebih baik ketika menggunakan aturan hukum yang ada, yaitu perppu (peraturan
              pemerintah  pengganti  undang-undang),  dibanding  kemudian  membuat  logika  baru  yaitu
              menyilakan kepada Presiden dan DPR untuk melakukan pembahan," pungkasnya.

              Hidayat Adhiningrat P., M. Almer Sidqi, dan M. Guruh Nuary

              Caption

              Hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat (tengah), Wahiduddin Adams (kiri) dan Manahan MP
              Sitompul  (kanan)  memimpin  sidang  pengujian  formil  UU  Cipta  Kerja  di  gedung  Mahkamah
              Konstitusi, Jakarta.

















































                                                           402
   398   399   400   401   402   403   404   405   406   407   408